Ada banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang memiliki kemiripan dengan tempat-tempat wisata di dunia. Selain Masjid An-Nur di Riau yang mirip dengan Taj Mahal di India, Benteng Keraton Buton di Bau-bau juga tak kalah mirip dengan Tembok China. Mirip dengan Tembok China, Benteng Keraton Buton juga berfungsi untuk melindungi masyarakatnya dari serangan luar.
Dari situs resmi pariwisata Indonesia yang dikunjungi detikTravel, Selasa (28/7/2012), panjang keliling benteng tersebut mencapai 3 kilometer dengan tinggi tembok rata-rata 4 meter dan ketebalan 2 meter. Pada tahun 2006, Benteng Buton mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record sebagai benteng terluas di dunia dengan luas 23,375 hektar. Wow!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benteng Keraton Buton dibangun dengan cara yang unik dan berbeda dari benteng manapun di dunia. Benteng Keraton Buton tersusun dari batu-batu gunung dengan menggunakan perekat berupa adonan kapur dicampur cairan putih telur. Benteng ini dibangun di puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal. Oleh sebab itu, benteng ini layak disebut sebagai benteng dengan pertahanan terbaik di dunia.
Tidak hanya untuk pertahanan, di dalam kawasan benteng terdapat permukiman penduduk yang merupakan pewaris keturunan dari para keluarga bangsawan Keraton Buton masa lalu. Ada juga peninggalan-peninggalan dari ratusan silam, seperti masjid tua, meriam kuno, dan tiang bendera.
Selain bahan bangunannya yang unik, benteng ini juga punya banyak makna di tiap sudut bangunannya. Salah satunya adalah terdapat 12 pintu masuk benteng. 12 Lubang tersebut menggambarkan jumlah lubang dalam tubuh manusia.
Benteng Keraton Buton dapat menjadi destinasi Anda berikutnya saat berkunjung ke Bau-bau, Sulawesi Tenggara. Anda dapat menjelajahi benteng ini, bercengkrama dengan masyarakat sekitar, atau bergaya dengan meriam dan lautan sebagai latarnya. Sungguh menyenangkan.
Benteng Keraton Buton adalah salah satu dari sekian banyak peninggalan-peninggalan bersejarah di Indonesia. Ingat, jaga kebersihan di sana saat Anda berkunjung.
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara