Nikmatnya, Makanan Legendaris dari Serambi Makkah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Aceh

Nikmatnya, Makanan Legendaris dari Serambi Makkah

- detikTravel
Kamis, 18 Apr 2013 13:47 WIB
Seribu satu sayuran yang menimbun Tahu Goreng Pagar Air (detikFood)
Banda Aceh - Aceh menjadi surga bagi para traveler untuk menjelajahinya. Saat berada disana, jangan lupa mencoba aneka menu makanan yang legendaris dari Serambi Makkah.

Sejak tragedi Tsunami tahun 2006 lalu, traveler banyak berdatangan untuk mengeksplor tempat-tempat keren. Dibarengi dengan kuliner khas yang melengkapi saat kita berkunjung kesana. Di Banda Aceh dan sekitarnya, ada sejumlah menu masakan yang harus Anda coba. detikTravel, Kamis (18/4/2013) menghimpun beberapa di antaranya:

1. Lontong Sayur Ibu Ida

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lontong sayur juga banyak ditemui di Jakarta, tapi lontong sayur Aceh pasti tetap berbeda. Traveler bisa mencoba Lontong Sayur Ibu Ida di Jl Teuku Umar, Pasar Pagi Seutui, Banda Aceh. Jaraknya sekitar 1 km dari Masjid Baiturrahman. Anda harus cepat-cepat menyerbu kuliner ini di pagi hari karena buka dari pukul 07.00-12.00 WIB siang saja.

"Kita buka sudah dari tahun 1977, kebetulan Ibu sudah meninggal jadi saya yang meneruskan usaha ini," ujar Taufik, sang penerus Lontong Sayur Ibu Ida, ketika dihubungi detikTravel, Kamis (17/4).

Ia mengatakan lontong sayur ini menggunakan daun pepaya mangkal karena banyak manfaat buat kesehatan. Biasanya di tempat lain sayurnya ada yang pakai labu Jepang atau daun nangka. Penyajiannya ditaburi bubuk kedelai" ceritanya lagi.

"Biasanya pengunjung yang datang kesini makan lontong sayur pakai telur, usus dan babat. Saat makan mereka bebas memilih lauknya dan cuma bayar Rp 8 ribu saja," kata Taufik.

Kenikmatan lontong sayur, juga diakui seorang traveler bernama Riana. Wanita yang hobi wisata kuliner ini berbagi pengalaman kepada detikTravel, saat singgah di Serambi Makkah beberapa waktu lalu

"Semua makanan Aceh buat saya enak sekali, saya pernah mencoba berkunjung ke sana tahun 2012 lalu," katanya.

Selain lontong sayur, warung ini juga menjual camilan kue lupis dan cenil yang terbuat dari beras ketan dan tepung kanji. Taufik bisa membuat kue-kue ini sebanyak 2 bambu atau ukuran 2 liter per harinya. Harga jual per potong cuma Rp 1.000 saja.

2. Tahu Goreng Pagar Air

Mendengar kata gado-gado, menu ini pasti dipenuhi dengan seribu macam sayuran di dalamnya. Banyak jenis gado-gado yang dimiliki Indonesia, salah satunya Aceh.

Sebutan di sana bukan gado-gado melainkan Tahu Goreng Pagar Air. Lokasinya ada di Jl Medan, Bineh Blang, Banda Aceh. Tempat ini buka sejak pukul 10.00 WIB.

Penyajian menu ini adalah campuran tahu goreng, berpasangan dengan kentang rebus, daun selada, tauge dan kerupuk dengan siraman saus kacang ditambah kecap manis dan asam cuka di atasnya. Tahunya cuma satu, tapi sayurnya seribu, wow!

Bayangkan dulu sebelum menyantap, karena menu satu ini termasuk salah satu makanan yang cepat menggugah selera perut. Apalagi ketika anda menghabiskan waktu siang di Aceh dan diserang lapar. Langsung merapat ke Tahu Goreng Pagar Air ini pas mampir ke Aceh.

3. Nasi Kari Bebek Ibu Suryani

Kota ini melekat dengan menu yang kuat rasa rempah dan santannya. Seperti Nasi Kari Bebek Ibu Suryani di Pusat Kuliner REX, Peunayong, Banda Aceh. Nasi Kari Bebek Ibu Suryani ini berada di antara pedagang lainnya seperti martabak Aceh, mie Aceh, kerang rebus, dan lainnya. Hidangan Nasi Kari Bebek ini bikin ngiler.

Olahan bebek dan kentang disatukan dalam kuah kari yang ajib. Dicampur dengan kelapa parut yang disangrai, sehingga menciptakan tekstur rasa selalu bikin kita membayangkan makanan ini setiap hari. Dalam tradisi Aceh masakan ini disebut Sie Itek.

Tertarik? Datang saja ke Pusat Kuliner REX. Selain menu ini, Anda juga bisa berkuliner bersama teman atau keluarga malam-malam dengan suguhan menu Khas Aceh yang lainnya seperti di atas.

4. Mie Aceh Razali

Walaupun di ibukota sudah menyebar, Mie Aceh wajib dicicipi saat anda menginjakkan kaki di Aceh. Banyak perbedaan dalam penyajian menu ini, salah satunya Rumah Makan Mie Aceh Razali, berlokasi di Jl Teuku Panglima Polem 83, Peunayon, Banda Aceh.

Traveler sangat tahu kelezatan Mie Aceh yang disediakan disana. Seperti ungkapan salah seorang traveler yang pernah datang ke Aceh.

"Saya pikir materi Mie Aceh yang pernah saya makan di Jakarta dan Aceh sangat berbeda, udangnya banyak, jadi bener-bener enak lah," kata Amien Kamil yang juga berprofesi sebagai penyair, saat berbincang dengan detikTravel, Rabu (17/4) malam.

Menurut Amien, mie Aceh tidak mahal. Harganya hanya sekitar Rp 10 ribu satu porsi. "Makan mie kepiting ini memang di pusat kota, ya sekitar Masjid Baiturrahman lah," cerita Amien lagi.

Mie-nya berwarna kuning pekat, dicampur sayuran dan berbagai bahan rempah lainnya. Apalagi ditambah daging kepiting, udang atau cumi yang tersaji dalam porsi besar. Traveler bebas memilih cara untuk menikmati hidangan mie aceh seperti mie goreng, mie rebus dan mie goreng basah. Dijamin rasanya dahsyat di lidah.

5. RM Ayam Tangkap Cut Dek

Menu legendaris berikutnya adalah Ayam Tangkap. Banyak orang bercanda menyebutnya 'sampah', lantaran tumpukan dedaunan khas Aceh yang menjadi teman santapan ayam ini. Jangan salah, rasanya lezat nian. Ayam tangkap biasanya disantap bersama Plie'u yaitu sayuran khas Aceh dengan 44 jenis bahan utama dan bumbu rempah.

Rumah Makan ini berlokasi di Jl Raya Banda Aceh, Lambaro. Ayam Tangkapnya ditambah kelapa parut yang dibiarkan setengah membusuk dalam waktu 2 hari. Ayamnya dipotong kecil berikut tulangnya digoreng bersama rempah daun yang dibiarkan di atas piring saji.

Rasanya sungguh luar biasa dan menggambarkan menu Aceh yang kaya citarasa rempah. Kemudian dibubuhi asam udang, semacam sambal yang dibuat dari udang yang dihaluskan bersama asam sunti, bawang merah cincang dan potongan cabe rawit.

"Saya makan beberapa kali dan rasanya oke banget, rasanya beda karena banyak daun dan ayamnya bener-bener empuk betul," cerita Amien yang pernah menikmati Ayam Tangkap.

Terakhir kali mencicipi ayam ini sekitar 2 minggu lalu. "Ayam gorengnya keliatan biasa, tapi 1 porsi itu ayamnya ngga keliatan dalam piring saji. Soalnya hanya keliatan tumpukan banyak daun. Saya mencoba satu potong saja rasanya dahsyat," tambahnya.

Oh iya, setelah mencicipi Ayam Tangkap, jangan lupa pula mencoba minuman ie boh atau es timun kerok yang manis dan segar ya!

(ptr/fay)

Hide Ads