Katumbiri, 'Pelangi' di Pinggiran Bogor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Katumbiri, 'Pelangi' di Pinggiran Bogor

- detikTravel
Senin, 22 Apr 2013 11:50 WIB
Area Pintu Masuk Komplek Katumbiri (Dewi/detikTravel)
Bogor - Berlibur saatnya melepas penat dan mencari tempat yang cocok untuk menyegarkan diri bersama sahabat dan keluarga. Jika melewati jalur alternatif Sukabumi tak jauh dari Bogor, ada tempat yang menawarkan vila dengan alam pedesaan dan wahana outbound seru.

Katumbiri Villa & Resto terletak di Desa Cibalung No 26, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Jarak tempuh sekitar 10 Km dari pusat kota melalui akses Batu Tulis.

Tempat ini menyediakan fasilitas penginapan yang sangat nyaman. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Turis bisa langsung datang kesana atau lebih baik booking terlebih dahulu. Katumbiri, dalam bahasa Sunda artinya pelangi. Ketika itu pemilik duduk santai di kawasan lahan desa dan ia sering melihat pelangi, maka itu dinamakan Katumbiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Katumbiri akan membawa kita untuk berwisata dan berimajinasi bersama alam dan sekitarnya, 25% di sini berupa bangunan Villa dan 75% sisanya berupa lahan sawah dan rumput," kata Andi, PR dan Marketing Katumbiri Villa & Resto ketika dihubungi detikTravel, Kamis (18/4/2013).

detikTravel menyambangi tempat ini beberapa waktu lalu. Hijaunya suasana kompleks layaknya rumah sendiri ini akan menjernihkan mata dan pikiran. Sore itu langit samar-samar merubah warnanya menjadi gelap. Dari depan gerbang terlihat desain arsitektur bangunan rumah klasik yang tergolong apik.

Pohon cemara berjajar rapi serta bunga-bunga berwarna-warni, ditambah jalan yang masih alami dengan daun kering yang berjatuhan. Semakin penasaran rasanya berkenalan dengan komplek ini. Ditemani pemandangan alam dari Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango kita bisa menghirup udara segar yang terbebas dari polusi kota. Sungguh lukisan Tuhan yang sempurna.

Uniknya lagi, nama-nama villa Katumbiri cukup asing didengar telinga. Antara lain 'Mega' yang berarti awan dan merupakan vila paling besar di Katumbiri, 'Layung' itu sore hari dengan warna emas, 'Saung' rumah terkecil di Sunda, 'Uwung' nama atap rumah adat Sunda dan 'Halimun' artinya kabut.

"Semua konsep dari desa wisata ini memang sengaja kami beri nama dengan Bahasa Sunda, karena kita tetap mau melestarikan budaya Sunda yang hampir dilupakan semua orang," ceritanya.

Rate kamar mulai dari harga Rp 200.000-1.800.000. Ada fasilitas Paket Outbound yang memadai seperti permainan flying fox, water sport, play ground, bercocok tanam layaknya petani, dan lainnya.

"Untuk fasilitas outbound flying fox, kita tidak bisa menyediakan langsung sebelum pengunjung booking terlebih dulu, minimum 20 orang baru kita bisa menyediakan," kata Andi.

Jika tidak ingin menginap di Katumbiri, pengelola melayani untuk permainan outbound saja, tentunya dengan harga yang terjangkau. Rasakan juga masakan khas Sunda di tengah sejuknya alam dengan sajian yang disediakan. Tetapi wisatawan harus memesan terlebih dahulu.

Rumput hijau terhampar luas akan menjadi teman dalam bermain dan belajar. Semakin mendekati komplek ini wisatawan akan bertemu ladang dan danau yang jernih. Langit berubah menjadi gelap suara jangkrik mengiringi dan dinginnya malam itu menambah ketenangan.

Bagi beberapa kolega perusahaan yang ini meeting di suasana berbeda. Segera merapatlah ke Desa Wisata ini, karena harga paket yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Ruangan yang nyaman sudah siap digunakan. Memang tempat yang nyaman serta jamuan yang ramah membuat pengunjung betah berlama-lama di sana.

(shf/shf)

Hide Ads