Melihat Bule Cantik Main Bareng Penyu di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Bule Cantik Main Bareng Penyu di Bali

- detikTravel
Jumat, 11 Apr 2014 16:25 WIB
Melihat Bule Cantik Main Bareng Penyu di Bali
Turis mancanegara wanita di Pulau Penyu (Putri/detikTravel)
Tanjung Benoa - Turis mancanegara yang datang ke Bali biasanya ingin menghabiskan waktu untuk berjemur di tepi pantai. Bukan cuma itu, bule-bule ini ternyata juga senang bermain bareng penyu di Tanjung Benoa.

Saat datang ke Tanjung Benoa, biasanya turis akan menghabiskan waktu dengan bermain olahraga air. Beberapa di antara olahraga air yang umumnya dimainkan bule-bule dari berbagai negara adalah diving, snorkeling, parasailing, jet ski dan masih banyak lagi.

Namun ada hal lain yang ditawarkan Tanjung Benoa, yakni wisata ke Pulau Penyu. Bagi yang pertama kali mendenger namanya mungkin bertanya-tanya, kenapa disebut Pulau Penyu?

Usut boleh usut, penamaan Pulau Penyu disebabkan oleh kegiatan perkembangbiakan penyu yang ada di sana. Turis yang datang pun bisa dengan bebas melihat penyu-penyu lucu di sana, tapi dengan membayar biaya retribusi dulu tentunya.

Untuk mencapai Pulau Penyu, turis harus terlebih dahulu menyeberang lautan selama kurang lebih 30 menit. Di sepanjang perjalanan, mata akan disuguhkan dengan pemandangan laut lepas dan deretan kapal yang juga menuju Pulau Penyu.

Biasanya, kapal kayu yang ditumpangi turis memiliki dasar kaca atau disebut bottom glass. Kaca ini memudahkan Anda untuk melihat ke dasar laut yang dihuni aneka ikan dan terumbu karang cantik.

Hembusan angin kencang dan aroma khas laut akan mengiringi perjalanan menuju Pulau Penyu. Sesekali cipratan air laut ke wajah tak bisa dihindari. Sinar matahari yang begitu melimpah pun terkadang menyilaukan mata.

Setelah 30 menit berlalu, kapal perlahan mendarat di tepi pantai yang ramai pengunjung. Tak jauh dari sana, terlihat sebuat pintu besar dengan tulisan "Welcome to Turtle Farm".

Dengan ramah salah seorang pemandu langsung menyambut setiap wisatawan yang datang. Eits tunggu dulu, sebelum masuk, Anda diminta membayar biaya retribusi sebesar Rp 5.000/orang. Setelah membayar, barulah Anda bisa masuk berkeliling kawasan perkembangbiakan penyu.

Begitu melewati gerbang masuk, wisatawan langsung dihadapkan dengan jejeran kolam besar yang diisi penuh penyu dewasa. Jumlah wisatawan yang melihat kolam pun tak kalah padatnya dengan penyu yang mengisi kolam.

Kebanyakan penyu yang dikembangbiakkan di sana adalah jenis penyu hijau (Chelonia mydas). Mulai dari tukik (bayi penyu) hingga penyu yang berumur belasan tahun ada.

Turis yang melihat pun bisa foto bersama. Mereka pun lantas berlomba-lomba untuk pose dan foto bersama reptil laut ini.

Tak hanya turis domestik, ternyata jumlah turis mancanegara yang melihat penyu juga banyak. Dengan antusias mereka mengangkat penyu dan foto bersama.

Pindah ke kolam yang lain, turis dibolehkan untuk turun langsung dan menangkap penyu. Bule-bule ini pun tampak semakin antusias, meski sesekali teriakan terdengar.

Namun, khusus di kolam yang satu ini, rasanya tak ada turis yang kuat mengangkat penyu. Terang saja, kolam yang bisa diceburi wisatawan dikhususkan penyu yang berusia sudah cukup tua. Walau begitu, tak mengurangi keseruan bermain bersama reptil ini.

(ptr/ptr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads