Ini Dia Bukti Kejantanan Pria dari Lombok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Dia Bukti Kejantanan Pria dari Lombok

- detikTravel
Senin, 05 Mei 2014 07:40 WIB
Peresean, bukti kejantanan pria (Shafa/detikTravel)
Lombok Tengah - Yang mengaku laki-laki sejati, lihat dulu pertempuran yang satu ini. Peresean, pertunjukan tradisional suku Sasak menjadi simbol kejantanan para pria. Siapa yang menang, itu yang terkuat!

Jika wanita punya pertunjukan tarian yang lemah gemulai, maka laki-laki punya pertunjukan adu kejantanan. Dengan cara yang adil dan berani, mereka bertarung untuk membuktikan siapa yang paling kuat. Ini bukan sembarang bertarung, melainkan warisan tradisi yang telah turun-temurun.

Peresean, yang kini sering jadi pertunjukan untuk menyambut para tamu yang datang ke Lombok, punya sejarah yang menarik. Dahulu, waktu Lombok masih berbentuk kerajaan, banyak laki-laki yang diangkat jadi prajurit. Nah, untuk menguji kejantanannya, maka diadakan Peresean.

Tradisi yang berasal dari suku Sasak ini melibatkan 2 senjata yaitu pecut dan tameng. Ada juga kostum yang digunakan antara lain celana pendek, kemudian kain yang di pinggang sepanjang lutut, kain yang diikat di pinggang dan penutup kepala.

Ada 3 titik yang jadi tiga penilaian antara lain di kepala, lengan dan perut. Tidak ada durasi untuk pertempuran ini, siapa yang bertahan, ia yang menang.

Pesertanya dinamakan pepadu, sedangkan yang memilih mereka dinamakan pekembar. Pekembar sendiri merupakan pepadu yang sudah senior. Dahulu, cara ini digunakan untuk memilih prajurit yang tangkas dan berkualitas.

Tapi kini, Peresean lebih menjadi tradisi yang harus tetap dilestarikan. Pertunjukan ini sering dilakukan sebagai hiburan bagi para tamu yang datang ke kawasan suku Sasak.

Selain itu, pertandingan ini juga menjadi acara wajib saat sebuah festival adat sedang berlangsung, salah satunya Bau Nyale. detikTravel pun menonton Peresean saat Festival Bau Nyale beberapa waktu silam.

Pengunjung akan berkumpul mengelilingi arena. Menonton dengan antusias, melihat atau bertaruh kira-kira siapa yang jadi pemenang. Untuk meramaikan pertarungan, ada pula musik tradisional yang dimainkan para pemusik di pinggir area. Tergoda menonton?

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads