5 Tempat yang Dikenal Angker di Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Tempat Angker

5 Tempat yang Dikenal Angker di Jakarta

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 26 Feb 2015 07:35 WIB
5 Tempat yang Dikenal Angker di Jakarta
(Afif/detikTravel)
Jakarta - Mencari tempat angker, tidak perlu jauh-jauh masuk ke hutan. Di Jakarta ada beberapa objek wisata dan juga tempat umum lainnya yang dikenal angker. Aneka kisah seram berseliweran di telinga warga Ibukota soal tempat ini.

Adrenalin akan berdetak kencang, ketika Anda datang ke tempat-tempat yang angker di Jakarta. Tempat-tempatnya punya sejarah yang kelam dan konon dihuni banyak mahluk berhantu. Disusun detikTravel, Kamis (25/2/2015) berikut 5 tempat yang dikenal angker di Jakarta:

1. TPU Jeruk Purut

(Afif/detikTravel)
Bukan rahasia lagi, Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut di Jakarta Selatan dikenal sebagai tempat yang angker. Bahkan menurut penjaga setempat, Babe O'ok dalam wawancara dengan detikTravel beberapa waktu lalu, TPU Jeruk Purut adalah pemakaman paling angker di Jakarta.

Pemakaman dengan luas 9 hektar ini, punya empat titik yang angker. Pertama adalah pohon kembar yang diyakini tempat gentayangannya hantu kuntilanak. Kedua, sumur di sebelah kirinya yang sering terlihat penampakan hantu gunduruwo dengan sosok seperti raksasa.

Ketiga, pohon benda yang merupakan tempat yang paling 'kuat', sebab disebut banyak penghuninya. Terakhir yang keempat, adalah makam keramat yang tidak sembarangan orang boleh mendekat.

Meski angker dan seram, toh nyatanya masih banyak traveler yang suka datang untuk menguji nyali di sana. Mereka biasanya duduk di tengah-tengah area pemakaman dan merasakan sensasi gaib!

Tapi banyak dari mereka yang akhirnya lari tunggang langgang. Babe O'ok, menjadi satu-satunya kuncen di sana yang bertanggung jawab atas keselamatan pengunjung yang datang. Waktu uji nyali, biasanya mulai pukul 23.00 sampai 03.00 WIB.

2. Toko Merah

(indonesia.travel)
Objek wisata sejarah Toko Merah begitu mudah ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, bangunan ini memiliki dinding yang hampir seluruhnya berwarna merah. Arsitektur yang diambil disebut-sebut mengambil gaya Tionghoa.

Sejarahnya, bangunan ini pernah dipakai seorang petinggi VOC yang mencetuskan pembunuhan terhadap orang China di Batavia. Kemudian, bangunan yang berusia tiga abad tersebut beralih fungsi menjadi toko yang dihuni oleh warga Tionghoa pada tahun 1851.

Toko Merah dibangun di depan sungai yang menjadi saksi bisu pembantaian berdarah yang mengorbankan puluhan ribu nyawa etnis pada zaman penjajahan. Bahkan sejarahnya, Toko merah juga pernah dijadikan sebagai tempat penyiksaan gadis.

Oleh sebab itu semua, Toko Merah terkenal angker. Rumor yang beredar, banyak traveler yang mendengar suara tangisan wanita dan derap langkah perajurit tentara. Penampakan seperti perempuan berbaju putih juga terlihat di sana. Mau coba buktikan?

3. Lubang Buaya

(Citra Rahman/d'Traveler)
Lubang Buaya berlokasi di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Lubang Buaya dulunya menjadi tempat pembantaian 7 petinggi militer Indonesia yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi oleh pasukan PKI.

Di sana terdapat Rumah Penyiksaan yang punya diorama begitu mengerikan dan menggambarkan penyiksaan kala itu . Menurut sejarah, mereka dipukul, diseret dan disayat dengan kondisi berdarah-darah. Setelah itu, mereka semua ditimbun di dalam sumur tua yang sempit dengan posisi kepala neghadap ke bawah. Dor! Hujan peluru lalu mencabut nyawa mereka semua.

Cerita lengkapnya, bisa Anda lihat dan ketahui dari Ruang Teater yang menyiarkan rekaman bersejarah dengan durasi kurang dari 30 menit. Di balik itu, kesan angker di tempat sekitar sumur tempat dibuang jenazah para Pahlawan Revolusi amat terasa.

Beberapa penampakan dan suara-suara aneh, kerap terlihat dan terdengar di sana. Banyak kisah dari traveler yang menulisnya, seperti melihat penampakan sosok mahluk halus seperti sesosok manusia menggenakan baju tentara dengan wajah penuh darah. Atau, lainnya mengaku pernah mendengar derap kaki prajurit yang seperti sedang berbaris.

4. Jembatan Ancol

(Trans 7)
Jembatan Ancol di Jakarta Utara sudah terkenal sebagai tempat yang angker pada tahun 1960-an. Bahkan, legenda hantu di sana yakni Si Manis Jembatan Ancol sudah tersohor!

Legendanya begini, pada abad ke-18 tinggallah seorang wanita di Batavia (Jakarta pada masa itu) bernama Aria. Wanita berusia 16 tahun itu hendak dinikahi dengan saudagar kaya raya oleh orang tuanya. Tapi, Aria menolak dan lebih menjaga kehormatan dirinya daripada menukarnya dengan uang.

Aria lalu kabur dari rumah dan melarikan diri ke bagian utara Jakarta. Di sanalah, dia mengalami nasib yang menyedihkan yakni hendak diperkosa oleh dua pemuda. Seketika itu juga, Aria tewas karena berani melawan.

Jenazah Aria lalu dibuang di Bendungan Semper di sekitar Danau Sunter, yang berjarak 400 meter dari Jembatan Ancol. Kemudian setelah itu, masyarakat setempat seringkali melihat sosok wanita yang sering menampakan diri pada malam hari di Jembatan Ancol. Paras wanitanya berambut panjang dan berkulit putih. Diyakini, itulah arwah Aria yang gentayangan!

Masyarakat setempat yang sering melihatnya, menyebut Aria sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Konon, pria yang melihatnya pasti langsung kepincut dan dalam hitungan detik dia akan menghilang dari pandangan mata. Hii...

5. Rumah kentang dan rumah hantu Pondok Indah

(Afif/detikTravel)
Ada cerita seram di Jakarta mengenai dua rumah yang disebut-sebut angker. Dua rumah itu adalah rumah hantu Pondok Indah di kawasan Pondok Indah dan rumah kentang di kawasan Dharmawangsa yang sama-sama di Jakarta Selatan.

Soal rumah hantu Pondok Indah, dulu ada pedagang nasi goreng yang sedang berjualan di depan rumah tersebut. Tiba-tiba, penghuni rumah minta dibuatkan nasi goreng dan dibawakan ke dalam rumah. Padahal, rumah itu kosong. Kemudian, pedagang nasi goreng tidak kembali lagi dan hanya tinggal gerobaknya saja.

Kemudian, seringkali terlihat sosok penampakan hantu wanita. Padahal usut punya usut, menurut pengakuan masyarakat setempat cerita seperti itu tidak pernah ada. Hanya karangan saja!

"Itu hanya cerita yang dibuat-buat saja. Masyarakat di sini juga kaget ada cerita seperti itu. Kita hidup tenang-tenang saja dan saya kalau malam nongkrong di dekat sana tidak ada apa-apa," ujar Djoko, warga pendatang dari Boyolali yang sudah menetap dari tahun 1993 di Pondok Indah.

Kini rumah hantu Pondok Indah sudah digusur sejak tahun 2008 silam dan menyisakan lahan kosong saja. Meski masih ada beberapa orang yang uji nyali, namun Djoko menegaskan kalau tidak ada kisah seram atau mistis dan semacamnya.

Rumah kentang pun sebelas dua belas dengan rumah hantu Pondok Indah. Rumah yang kabarnya suka tercium bau kentang ini sering terlihat arwah anak kecil yang lari-larian di halamannya. Mitosnya, anak kecil itu meninggal akibat tercebur dalam kuali besar yang berisikan kentang.

Faktanya seperti yang diutarkan Joko Budi, satpam rumah yang memiliki pohon bambu dan bercat putih itu, tidak ada bau kentang atau penampakan semacamnya. Rumah kentang pun sebenarnya adalah rumah biasa yang dihuni orang bukan hantu!

Dua rumah yang katanya angker, tapi menurut masyarakat setempat justru tidak ada penampakan hantu atau semacamnya. Percaya tidak percaya...
Halaman 2 dari 6
Bukan rahasia lagi, Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut di Jakarta Selatan dikenal sebagai tempat yang angker. Bahkan menurut penjaga setempat, Babe O'ok dalam wawancara dengan detikTravel beberapa waktu lalu, TPU Jeruk Purut adalah pemakaman paling angker di Jakarta.

Pemakaman dengan luas 9 hektar ini, punya empat titik yang angker. Pertama adalah pohon kembar yang diyakini tempat gentayangannya hantu kuntilanak. Kedua, sumur di sebelah kirinya yang sering terlihat penampakan hantu gunduruwo dengan sosok seperti raksasa.

Ketiga, pohon benda yang merupakan tempat yang paling 'kuat', sebab disebut banyak penghuninya. Terakhir yang keempat, adalah makam keramat yang tidak sembarangan orang boleh mendekat.

Meski angker dan seram, toh nyatanya masih banyak traveler yang suka datang untuk menguji nyali di sana. Mereka biasanya duduk di tengah-tengah area pemakaman dan merasakan sensasi gaib!

Tapi banyak dari mereka yang akhirnya lari tunggang langgang. Babe O'ok, menjadi satu-satunya kuncen di sana yang bertanggung jawab atas keselamatan pengunjung yang datang. Waktu uji nyali, biasanya mulai pukul 23.00 sampai 03.00 WIB.

Objek wisata sejarah Toko Merah begitu mudah ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, bangunan ini memiliki dinding yang hampir seluruhnya berwarna merah. Arsitektur yang diambil disebut-sebut mengambil gaya Tionghoa.

Sejarahnya, bangunan ini pernah dipakai seorang petinggi VOC yang mencetuskan pembunuhan terhadap orang China di Batavia. Kemudian, bangunan yang berusia tiga abad tersebut beralih fungsi menjadi toko yang dihuni oleh warga Tionghoa pada tahun 1851.

Toko Merah dibangun di depan sungai yang menjadi saksi bisu pembantaian berdarah yang mengorbankan puluhan ribu nyawa etnis pada zaman penjajahan. Bahkan sejarahnya, Toko merah juga pernah dijadikan sebagai tempat penyiksaan gadis.

Oleh sebab itu semua, Toko Merah terkenal angker. Rumor yang beredar, banyak traveler yang mendengar suara tangisan wanita dan derap langkah perajurit tentara. Penampakan seperti perempuan berbaju putih juga terlihat di sana. Mau coba buktikan?

Lubang Buaya berlokasi di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Lubang Buaya dulunya menjadi tempat pembantaian 7 petinggi militer Indonesia yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi oleh pasukan PKI.

Di sana terdapat Rumah Penyiksaan yang punya diorama begitu mengerikan dan menggambarkan penyiksaan kala itu . Menurut sejarah, mereka dipukul, diseret dan disayat dengan kondisi berdarah-darah. Setelah itu, mereka semua ditimbun di dalam sumur tua yang sempit dengan posisi kepala neghadap ke bawah. Dor! Hujan peluru lalu mencabut nyawa mereka semua.

Cerita lengkapnya, bisa Anda lihat dan ketahui dari Ruang Teater yang menyiarkan rekaman bersejarah dengan durasi kurang dari 30 menit. Di balik itu, kesan angker di tempat sekitar sumur tempat dibuang jenazah para Pahlawan Revolusi amat terasa.

Beberapa penampakan dan suara-suara aneh, kerap terlihat dan terdengar di sana. Banyak kisah dari traveler yang menulisnya, seperti melihat penampakan sosok mahluk halus seperti sesosok manusia menggenakan baju tentara dengan wajah penuh darah. Atau, lainnya mengaku pernah mendengar derap kaki prajurit yang seperti sedang berbaris.

Jembatan Ancol di Jakarta Utara sudah terkenal sebagai tempat yang angker pada tahun 1960-an. Bahkan, legenda hantu di sana yakni Si Manis Jembatan Ancol sudah tersohor!

Legendanya begini, pada abad ke-18 tinggallah seorang wanita di Batavia (Jakarta pada masa itu) bernama Aria. Wanita berusia 16 tahun itu hendak dinikahi dengan saudagar kaya raya oleh orang tuanya. Tapi, Aria menolak dan lebih menjaga kehormatan dirinya daripada menukarnya dengan uang.

Aria lalu kabur dari rumah dan melarikan diri ke bagian utara Jakarta. Di sanalah, dia mengalami nasib yang menyedihkan yakni hendak diperkosa oleh dua pemuda. Seketika itu juga, Aria tewas karena berani melawan.

Jenazah Aria lalu dibuang di Bendungan Semper di sekitar Danau Sunter, yang berjarak 400 meter dari Jembatan Ancol. Kemudian setelah itu, masyarakat setempat seringkali melihat sosok wanita yang sering menampakan diri pada malam hari di Jembatan Ancol. Paras wanitanya berambut panjang dan berkulit putih. Diyakini, itulah arwah Aria yang gentayangan!

Masyarakat setempat yang sering melihatnya, menyebut Aria sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Konon, pria yang melihatnya pasti langsung kepincut dan dalam hitungan detik dia akan menghilang dari pandangan mata. Hii...

Ada cerita seram di Jakarta mengenai dua rumah yang disebut-sebut angker. Dua rumah itu adalah rumah hantu Pondok Indah di kawasan Pondok Indah dan rumah kentang di kawasan Dharmawangsa yang sama-sama di Jakarta Selatan.

Soal rumah hantu Pondok Indah, dulu ada pedagang nasi goreng yang sedang berjualan di depan rumah tersebut. Tiba-tiba, penghuni rumah minta dibuatkan nasi goreng dan dibawakan ke dalam rumah. Padahal, rumah itu kosong. Kemudian, pedagang nasi goreng tidak kembali lagi dan hanya tinggal gerobaknya saja.

Kemudian, seringkali terlihat sosok penampakan hantu wanita. Padahal usut punya usut, menurut pengakuan masyarakat setempat cerita seperti itu tidak pernah ada. Hanya karangan saja!

"Itu hanya cerita yang dibuat-buat saja. Masyarakat di sini juga kaget ada cerita seperti itu. Kita hidup tenang-tenang saja dan saya kalau malam nongkrong di dekat sana tidak ada apa-apa," ujar Djoko, warga pendatang dari Boyolali yang sudah menetap dari tahun 1993 di Pondok Indah.

Kini rumah hantu Pondok Indah sudah digusur sejak tahun 2008 silam dan menyisakan lahan kosong saja. Meski masih ada beberapa orang yang uji nyali, namun Djoko menegaskan kalau tidak ada kisah seram atau mistis dan semacamnya.

Rumah kentang pun sebelas dua belas dengan rumah hantu Pondok Indah. Rumah yang kabarnya suka tercium bau kentang ini sering terlihat arwah anak kecil yang lari-larian di halamannya. Mitosnya, anak kecil itu meninggal akibat tercebur dalam kuali besar yang berisikan kentang.

Faktanya seperti yang diutarkan Joko Budi, satpam rumah yang memiliki pohon bambu dan bercat putih itu, tidak ada bau kentang atau penampakan semacamnya. Rumah kentang pun sebenarnya adalah rumah biasa yang dihuni orang bukan hantu!

Dua rumah yang katanya angker, tapi menurut masyarakat setempat justru tidak ada penampakan hantu atau semacamnya. Percaya tidak percaya...

(aff/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Tempat Angker
Travel Highlight Tempat Angker
16 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads