Tiwu Ata Mbupu memang letaknya terpisah cukup jauh dari dua danau lainnya yang letaknya bersebelahan. Tiwu, yang berarti danau dalam bahasa suku Lio, memang mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat setempat, karena mereka percaya arwah orang yang sudah meninggal akan bersemayam di sana.
Masyarakat Suku Lio percaya, Tiwu Ata Mbupu menjadi 'rumah' persemayaman bagi jiwa para orang tua yang sudah meninggal. Para orang tua yang memiliki sifat bijak akan tinggal di Tiwu Ata Mbupu. Itulah sebabnya mengapa air danau ini kerap berwarna biru gelap cenderung ke hitam, sebagai perlambang kebijaksanaan para tetua adat yang tinggal di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal pemandangan di Danau Ata Mbupu juga tak kalah cantik jika dibandingkan 2 danau lainnya. Hal ini diakui oleh Albert, turis 37 tahun asal Prancis yang sengaja datang jauh-jauh ke Indonesia karena penasaran dengan penampakan indah Danau Kelimutu.
"Iya, danau ini kerap terlewat, padahal tidak kalah cantik dengan yang lain. Suasana di sini sangat damai, saya suka," tutur Albert, yang ditemui detikTravel beberapa waktu silam saat berkunjung ke Kelimutu.
Traveler yang berkesempatan mengunjungi Danau Kelimutu jangan sampai terlewat dengan danau satu ini. Letaknya memang terpisah dengan 2 danau lain, namun bukan berarti danau ini bisa dilupakan untuk diabadikan bukan?
(shf/Aditya Fajar Indrawan)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina