Mendengar nama Tembok Berlin, mungkin yang terlintas di pikiran adalah Jerman. Tapi di Indonesia, tepatnya di Sorong juga ada Tembok Berlin yang menjadi tempat berkumpul para anak muda sambil menikmati aneka makanan.
detikTravel bertandang ke Tembok Berlin Sorong beberapa pekan lalu. Tembok Berlin dibangun sebagai pembatas antara pantai dengan jalan raya. Di salah satu sisi tembok yang cukup panjang itulah yang menjadi tempat pedagang menjual aneka makanan.
Ketika dilewati saat siang hari, tembok itu tampak sepi. Menjelang pukul 17.00 WIT, barulah para pedagang membuka kios dan wisatawan banyak yang mulai berdatangan. Makanan yang dijual kebanyakan olahan seafood, jajanan seperti pisang epe dan minuman sarabba yang sejenis dengan wedang jahe.
Pisang epe bisa dibeli di kafe. Tapi kafe di sini bukanlah permanen dan dalam bangunan keren seperti Jakarta, melainkan warung tenda biasa dengan kursi kayu dan meja plastik aneka warna.
Semakin sore, area Tembok Berlin makin ramai oleh orang-orang yang berkunjung. Banyak yang duduk santai di atas tembok untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Sayangnya ketika detikTravel berkunjung, langit Sorong diselimuti asap tipis dan indahnya sunset pun tak terlalu kentara.
Setelah langit gelap, mulai ramai pengunjung yang memesan makan untuk santap malam. Banyak yang memesan makanan berat untuk dinikmati beramai-ramai, ada juga yang sekadar pesan sarabba yang diminum untuk menghangatkan badan sambil bersenda gurau bersama sahabat.
Keramaian di Tembok Berlin yang didominasi dengan anak muda ini biasanya berlangsung hingga tengah malam. Bisa juga sampai dini sekitar hari pukul 02.00 WIT saat akhir pekan.
Cara ke Tembok Berlin:
Jika menginap di hotel sekitar Bandara Udara Dominique Edward Osok, traveler bisa naik angkot warna kuning, yang oleh penduduk lokal disebut taksi, dengan trayek jalur H sampai seberang Gereja Maranatha. Kemudian bisa naik angkot trayek jalur A hingga di depan Tembok Berlin. Biaya angkot per orang sekitar Rp 5 ribu.
(krn/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia