Hal itu pun diketahui detikTravel ketika berkunjung ke Benteng Marlborough di Bengkulu beberapa waktu lalu. Oleh pemandu, detikTravel pun diceritakan berbagai kisah mistis yang melingkupi Benteng Marlborough.
Mulai dari pintu masuknya saja, traveler bisa melihat parit penuh jebakan yang mengelilingi benteng. Tidak mengherankan, dahulu benteng ini memang digunakan sebagai tempat pertahanan Inggris dari pejuang Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parit yang kini berisi rumput hijau (Fitraya/detikTravel) |
Tahanan itu menggurat dan menulisi tembok dengan darahnya. Namun mungkin karena sudah tua, warna temboknya malah menjadi coklat dan bukan merah. Gambarnya pun berupa empat arah mata angin dalam bahasa Belanda bertuliskan curhat penderitaan si tahanan.
Pemandu menunjuk tembok berdarah (Fitraya/detikTravel) |
Alkisah ada seorang perempuan Inggris bernama Helen yang jatuh cintah dengan pria lokal, sampai pindah agama dan berganti nama menjadi Helen Nurhayati. Keluarganya marah dan mengurung Helen di ruang bawah tanah Benteng Marlborough.
Helen meninggal dalam penahanan. Nah, beberapa pengunjung dan penjaga benteng konon pernah melihat penampakan perempuan bule yang mengenakan pakaian putih ala orang Eropa. Biasa penampakannya terlihat menjelang maghrib.
Jeruji penjara di Benteng Marlborough (Fitraya/detikTravel) |
Hal itu membuktikan, kalau Benteng Marlborough tetap menjadi pilihan destinasi wisata sejarah yang menarik dan asyik untuk dikunjungi di Bengkulu. Biarlah kisah mistis yang ada menjadi bagian dari sejarah Benteng Marlborough, di samping keindahannya yang mempesona. (rdy/fay)












































Parit yang kini berisi rumput hijau (Fitraya/detikTravel)
Pemandu menunjuk tembok berdarah (Fitraya/detikTravel)
Jeruji penjara di Benteng Marlborough (Fitraya/detikTravel)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi