Belut Raksasa atau Morea hidup di suatu tempat keramat bernama Kolam Waiselaka di Desa Waai, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah berbatasan dengan Kota Ambon. Kolam ini airnya jernih dan punya lubang yang diyakini terhubung ke laut.
Belut keramat ini memiliki keunikan, mereka tidak akan muncul di kolam kalau tidak dipanggil. Tidak sembarangan, hanya pawangnya saja yang bisa memanggil Morea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dipanggil, biasanya sang pawang akan memberikan Morea telur ayam sebagai makanannya. Caranya, telur akan dipecahkan di atas permukaan air dan Morea akan langsung menyambar.
Walaupun terlihat seram dengan kulit yang gelap dan ukurannya yang besar, Morea ternyata adalah makhluk yang jinak. Pengunjung yang mau mendekat dan menyentuh Morea bisa turun ke dalam air.
Namun, kamu hanya bisa menyentuhnya di dalam air ya. Jangan sampai mengangkatnya keluar dari air, karena itu akan menyiksa Morea.
Menurut seorang pawang Morea, Morea adalah suatu mahluk keramat yang begitu dijaga. Selapar-laparnya penduduk Desa Waai, mereka tidak akan pernah memakan Morea.
Sejarahnya, pada zaman dulu penduduk dari gunung ingin pindah ke pinggiran pantai. Kebutuhan hidup di sana dinilai lebih banyak, seperti makanan dan lain-lainnya. Lalu, dilemparlah tombak dari jauh yang diyakini berkekuatan gaib dan tertancaplah di tanah yang sekarang di pinggirannya kolam.
Dari situ, keluarlah air dan ikan-ikan serta Morea. Pertanda ada mahluk hidup di sana dan bisa menjadi tempat tinggal. Tapi tentu, mahluk-mahluk di dalam airnya termasuk Morea dilarang untuk dibunuh.
Masyarakat setempat pun menjaga dengan baik kolam tersebut. Bahkan para pemudanya, satu bulan sekali membersihkan kolamnya. Meski ada kabar yang beredar kalau air di sana keramat dan Morea sendiri dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, tapi hal itu tidak benar.
Hampir setiap hari, wisatawan dalam dan luar negeri datang ke Kolam Waiselaka untuk melihat Morea. Biaya untuk melihatnya, sekitar Rp 40 ribu karena harus membeli 4 telur sebagai makanan Morea dan biaya pawangnya. Namun dengan harga segitu, sudah bisa melihat dan mengelus Morea.
Waktu terbaik untuk melihat Morea adalah sore hari sekitar pukul 16.00 WIT yang mana itu jam biologis mereka untuk makan. Jumlah mereka ratusan ekor, banyak sekali.
Bagaimana, tertarik untuk melihat dan menyentuh hewan keramat ini? Yuk datang ke Ambon!
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan