Kenapa? Karena, di tepian pantai bertengger bongkahan batu jumbo ditumbuhi daun serta pohon. Keunikan tersebut menjadikan magnet bagi wisatawan.
Entah berapa tahun usia batu dan pohon tersebut muncul di lokasi tersebut. "Sejak saya kecil, batu berdaun ini sudah ada di tempat sekarang," ucap Nur (38), warga Dabo Singkep, saat mengantar sejumlah jurnalis bersama perwakilan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Desa Daun Berbatu, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri, Sabtu (25/3/2017).
Penampakan pohon di batu (Baban/detikTravel) |
Menatap langsung dari dekat, wujud batu 'kekar' ini menjulurkan sejumlah pohon berbatang kecil yang hingga kini tetap tumbuh. Bukan sulap, bukan pula sihir, proses kemunculan pohon pada batu karang hitam pekat ini terjadi secara alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana sekitar di pantai Batu Berdaun terlihat asri lantaran tumbuh aneka flora. Sejumlah bangunan saung berdiri di tepian pantai.
"Ombaknya tenang kalau di sini. Biasanya ramai kalau saat lebaran dan tahun baru. Kalau hari biasa, memang sepi," ujar Nur.
Pohon hidup di atas batu (Baban/detikTravel) |
Pantai Batu Berdaun berjarak sekitar 9 kilometer dari daerah Dabo, ibukota Kecamatan Singkep, yang dapat ditempuh selama 15 menit menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan kecepatan sedang. Masuk ke area wisata ini tanpa dipungut biaya alias gratis.
Kecamatan Singkep masuk wilayah Pulau Singkep di Kepri yang memiliki rute angkutan udara penerbangan perintis. Maspakai Susi Air yang melayani penerbangan perintis ini dengan menyiapkan pesawat tipe NC212-200 yang dikembangkan oleh PTDI.
Akses menuju Pantai Batu Berdaun di Singkep ini dapat melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, lalu mendarat di Bandara Dabo Singkep dengan jelajah tempuh penerbangan selama 1,5 jam. (bbn/msl)












































Penampakan pohon di batu (Baban/detikTravel)
Pohon hidup di atas batu (Baban/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina