Tempat Mengenal Banda Neira Lebih Dekat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tempat Mengenal Banda Neira Lebih Dekat

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 05 Nov 2017 13:25 WIB
Foto: Rumah Budaya Banda (Syanti/detikTravel)
Banda Neira - Tidak akan kehabisan destinasi jika berkunjung ke Banda Neira. Banyak tempat yang bisa dikunjungi turis, salah satunya adalah Rumah Budaya Banda.

detikTravel beberapa hari lalu berkunjung ke Rumah Budaya Banda yang berada di Pulau Banda Neira, Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Rumah Budaya ini ibarat museum mini yang menyimpan benda-benda bersejarah di Banda Neira.

Bangunan berasistektur Belanda ini merupakan milik keluarga Des Alwi, sejarawan yang berpengaruh untuk Banda Neira, serta Indonesia. Beliau merupakan anak angkat dari Bung Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meriam-meriam peninggalan VOC (Syanti/detikTravel)Meriam-meriam peninggalan VOC (Syanti/detikTravel)


Di dalam museum ini traveler bisa melihat beragam benda-benda peninggalan VOC, berupa meriam beragam jenis, keramik-keramik, koin-koin, alat musik, serta lukisan-lukisan.

Benda yang paling menarik perhatian di sini adalah sebuah lukisan yang menggambarkan pembantaian. Lukisan ini menceritakan betapa sadisnya pembantaian 44 orang kaya Banda oleh algojo Jepang, dibawah pimpinan Jendral Jan Pieterzoon Coen.

Orang-orang kaya ini dibunuh karena merencanakan pembunuhan Laksamana Pieterzoon Verhoeven di tahun 1608. Sebagian mereka ada yang dipenggal kepalanya, sebagian lagi tubuhnya dibelah menjadi 4 bagian. Kepala yang telah dipenggal kemudian ditancapkan di atas bambu, dan digantung di depan Benteng Nassau.
Lukisan yang menceritakan pembantaian 44 orang kaya Banda (Syanti/detikTravel)Lukisan yang menceritakan pembantaian 44 orang kaya Banda (Syanti/detikTravel)


Sebagian tubuh yang lain dibuang ke dalam sumur, yang juga berada tidak jauh dari Benteng Nassau. Mereka dibunuh secara sadis dihadapan keluarga serta rakyat Banda.

Selain lukisan sadis tersebut, juga ada lukisan Jenderal Coen, orang yang memerintahkan pembunuhan atas 44 orang kata Banda tersebut. Lukisan lain juga menceritakan perdagangan pala di Banda, perbudakan, foto-foto kapal, dan lainnya.
Kendi yang berusia ratusan tahun (Syanti/detikTravel)Kendi yang berusia ratusan tahun (Syanti/detikTravel)


Di ruangan selanjutnya traveler juga bisa melihat alat musik dengan piringan hitam kuno, serta clarinet. Berjalan ke arah belakang lagi, traveerl akan menemukan kendi0kendi keramik yang sudah berusia ratusan tahun.

Untuk bisa masuk ke dalam Rumah Budaya Banda ini, traveler perlu untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan untuk perawatan sebesar Rp 20 ribu. (sym/aff)

Hide Ads