Nama Kepulauan Sula di Maluku Utara memang masih jarang terdengar di kalangan traveler. Namun layaknya aneka destinasi indah di Indonesia, Kepulauan Sula menyimpan sejumlah 'hidden gem'. Salah satunya adalah Telaga Kum di Pulau Mangoli (Mangole menurut dialek lokal - red).
Atas undangan dari Pemkab Sula, detikTravel bersama rekan media pun sempat berkunjung ke Telaga Kum beberapa waktu lalu. Dipandu langsung oleh Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes, saya pun melihat langsung keunikan dari hutan mangrove Telaga Kum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan pun dimulai dari Pelabuhan Sanana di Pulau Sulabesi, pulau terbesar di Kepulauan Sula. Menggunakan speedboat, perjalanan menuju Telaga Kum memakan waktu sekitar 1 jam lebih.
Masuk ke Telaga Kum (Randy/detikTravel) |
Dipandu oleh seorang warga sekitar, perahu sampan perlahan masuk ke dalam telaga yang dipenuhi oleh pohon bakau di sisi kiri dan kanannya. Belum lama perahu masuk, Bupati Hendrata pun langsung menunjuk ke dalam air di telaga.
"Lihat deh, ada terumbu karangnya," ujar Hendrata.
Terumbu karang yang tampak jelas (Randy/detikTravel) |
Kami pun diajak berkeliling melihat keindahan Telaga Kum selama beberapa belas menit. Sekilas, suasananya tampak seperti di dalam film dengan latar Sungai Amazon. Tenang, tiada kebisingan dan hanya ada suara alam. Telaga Kum memang masih begitu perawan dan belum tersentuh oleh tangan pembangunan.
Bupati Hendrata dan rekan rombonga media (Randy/detikTravel) |
"Nanti saya akan bikin resort di Pulau Pagama. Nanti wisatawan bisa mampir ke sini," ujar Hendrata.
Ya, Kepulauan Sula memang tengah berbenah untuk menarik wisatawan. Walau masih belum populer, traveler pecinta petualangan tentunya dapat menjadikan Kepulauan Sula sebagai salah satu destinasi anti mainstream yang perawan dan menantang untuk dijelajahi.
(rdy/aff)












































Masuk ke Telaga Kum (Randy/detikTravel)
Terumbu karang yang tampak jelas (Randy/detikTravel)
Bupati Hendrata dan rekan rombonga media (Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat