Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung Bromo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung Bromo

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 30 Apr 2018 12:30 WIB
Pemandangan Gunung Bromo dari Penanjakan 1 di Pasuruan (Kurnia/detikTravel)
Pasuruan - Keindahan Bromo terkenal hingga mancanegara. Pesona sunrise dan kawasan sekitar gunung ini memang sungguh memanjakan mata.

Kawasan Gunung Bromo masuk dalam wilayah empat kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang. detikTravel berkunjung ke Bromo dua pekan lalu, menikmati pagi yang indah di Penanjakan 1 yang masuk wilayah Pasuruan.

detikTravel bersama rombongan media dan influencer dari Jakarta menginap di Plataran Bromo, Desa Ngadiwono, Tosari, Pasuruan. Letaknya bisa dibilang lumayan dekat dengan Penanjakan 1, tempat favorit untuk melihat sunrise Bromo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ingin melihat sunrise, maka harus siap bangun dini hari. Sekitar pukul 02.30 saya bersama rombongan menuju ke restoran Teras Bromo by Plataran.

BACA JUGA: Si Cantik Tara Basro yang Terpesona Keindahan Bromo

Teras Bromo ini bisa dibilang menjadi pos jeep dan rest area dengan fasilitas premium buat traveler yang mau jelajah Bromo. Kalau mau menyewa jeep untuk ke Bromo dari sini pun bisa, harganya berkisar Rp 750 ribu untuk 1 jeep.

"Teras Bromo jadi Jeep check point juga dengan fasilitas lengkap. Ada 120 jeep yang kita sudah kerjasama," ujar Fauzi Prihatin, Area Manager Plataran Bromo.

Setelah menyesap teh hangat, kami bersiap naik jeep dan perjalanan pun dimulai. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB pagi ketika jeep-jeep mulai berjalan di jalanan aspal yang menanjak dan berbelok-belok.

"Kita paling deket ke Penanjakan, itu kelebihannya lewa Pasuruan. Kita selalu berangkatnya jam 03.00 biar bisa sampai Penanjakan, view point yang paling atas. Kalau lebih siang nanti macet," jelasnya.

Perjalanan ditempuh kurang lebih 45 menit. Suasana jalanan cukup gelap, hanya sinar lampu mobil yang menerangi. Meskipun begitu, sesekali kami berpapasan dengan ibu-ibu yang membawa hasil kebun untuk dijual di pasar. Udara dingin tak menyurutkan semangat mereka untuk bekerja bahkan sejak mentari belum bersinar.

Kami pun melewati check point jeep lainnya yang cukup ramai dengan traveler dan jeep yang terparkir rapi di pinggir jalan. Semakin jauh berkendara, kami melewati sejumlah view point Bromo seperti Bukit Kingkong dan Bukit Cinta.

Semakin mendekati Penanjakan 1, jalanan mulai padat, macet pun tak bisa dihindari. Untungnya kami sudah begitu dengan dengan tujuan. Kami pun turun dan berjalan kaki sebentar sampai ke Penanjakan 1.

Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung BromoFoto: (Kurnia/detikTravel)


Waktu menunjukkan pukul 03.54 ketika kami tiba di kawasan Penanjakan 1. Sebelum menuju ke view point nya, buat traveler yang mau istirahat sejenak banyak pilihan tempatnya. Di kanan kiri jalan ada toko suvenir dan warung yang menjual minuman hangat serta jajanan seperti mie instan dan gorengan.

Setelah mengisi perut, saatnya menuju spot yang dinanti-nanti. Di Penanjakan 1 ini memang fasilitasnya lengkap dengan musala dan toilet, serta tribun 10 tingkat untuk traveler duduk menanti sunrise.

BACA JUGA: Si Cantik Penyuka Moge

Pagi itu tribun sudah penuh dengan wisatawan, di akhir pekan objek wisata ini memang selalu jadi favorit. Banyak juga yang berdiri mencari spot terdepan di dekat pagar pembatas. Kamera dan tripod ada yang sudah terpasang untuk mengabadikan suasana pagi itu.

Selagi mencari tempat yang tepat, Rychard Kyle, aktor serta host 'My Trip My Adventure' yang ikut bersama rombongan mengajak untuk ke spot lain yang katanya pemandangannya tak kalah keren dan tempatnya lebih sepi.

Saya dan rombongan pun mengikuti Richard berjalan ke ujung tribun, kemudian belok kiri melewati jalan setapak yang menurun. Tak sampai 10 menit, kami tiba di area tanah mendatar. Benar saja, tak ada wisatawan lain di sini.

Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung BromoFoto: (Kurnia/detikTravel)

Tak beberapa lama kemudian, mentari mulai terbit. Pagi itu sunrisenya agak tertutup kabut. Namun pagi yang tenang itu tetaplah syahdu, dengan langit yang menampakkan garis jingga dan pegunungan eksotis yang mulai terlihat.

View kawasan Kaldera Tengger, seperti Gunung Bromo dan Gunung Batok terihat dengan cantiknya. Di kejauhan, puncak Gunung Semeru pun terlihat dengan gagahnya.

Asyiknya lagi, kami bebas berfoto di sini tanpa diphotobomb wisatawan lain. Setelah langit semakin cerah, barulah beberapa wisatawan lain juga terlihat menuruni jalan setapak yang tadi kami lewati, meskipun tetap tidak seramai turis di lokasi tribun Penanjakan 1. Rupanya spot anti mainstream ini cukup populer juga ya.

Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung BromoFoto: (Kurnia/detikTravel)

Puas berfoto di sana, kami kembali ke tribun. Wah pemandangan dari sini juga begitu menakjubkan. Kawasan Kaldera Tengger yang luas terpampang di depa mata. Tak mengherankan kalau traveler dari berbagai daerah rela bangun dini hari untuk ramai-ramai datang kemari.

Nah, buat traveler yang berencana ingin menikmati pagi di Penanjakan 1, sebaiknya perhitungkan perjalanan dari penginapan kemari. Jika letak penginapan cukup jauh, sebaiknya berangkatlah lebih awal untuk menghindari macet.

Jangan lupa sedia perlengkapan untuk menghalau dingin. Pakailah jaket tebal, sarung tangan serta sepatu yang nyaman, supaya pengalaman berburu sunrise di Bromo bisa lebih maksimal.

Rela Bangun Dini Hari Demi Sunrise Gunung BromoFoto: (Kurnia/detikTravel)
(krn/aff)

Hide Ads