Embung Kledung yang Menawan di Temanggung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Embung Kledung yang Menawan di Temanggung

Eko Susanto - detikTravel
Jumat, 19 Jul 2019 23:10 WIB
Wisata Embung Kledung di Temanggung (Eko Susanto/detikcom)
Temanggung - Ada satu embung menawan dan patut dikunjungi traveler di Temanggung. Embung Kledung, begitu namanya. Embung ini sekarang jadi destinasi yang Instagrammable.

Traveler bisa selfie-selfie dengan latar belakang Gunung Sumbing dan Sindoro di embung ini. Embung yang dibangun pada tahun 2010 ini memang berada lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian 1.600 mdpl.

Kini keberadaan embung ngehits ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Temanggung. Terlebih saat cuaca cerah, bisa selfie maupun foto-foto dengan latar belakang pemandangan yang indah, baik Gunung Sumbing maupun Sindoro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi traveler yang datang dari arah Semarang maupun Jogja, setelah sampai Temanggung mencari jalur menuju arah Wonosobo. Nantinya setelah melewati Kantor Kecamatan Kledung, di kanan jalan ada papan petunjuk arah menuju Embung Kledung.

Sedangkan bagi pengunjung yang datang dari arah Wonosono, setelah memasuki tugu perbatasan Temanggung, Anda akan menemukan papan nama Embung Kledung di sebelah kiri jalan.

Papan nama Embung Kledung (Eko Susanto/detikcom)Papan nama Embung Kledung (Eko Susanto/detikcom)

Dari jalan raya hingga sampai lokasi nantinya melewati jalan yang telah dicor dan jalan bebatuan. Tak lama nanti akan menemukan papan nama besar Embung Kledung. Pengelolaan wisata Embung Kledung dilakukan para pemuda setempat.

Semula keberadaan embung ini untuk mengatasi kekeringan saat memasuki musim kemarau. Hal ini mengingat keberadaan air dari embung dimanfaatkan para petani untuk kebutuhan menyirami tanaman. Namun seiring berjalannya waktu, keberadaan embung ini menjadi destinasi wisata.

Adapun untuk tiket masuk per orang sebesar Rp 3.000, kemudian parkir sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Nantinya pengunjung juga akan mendapatkan stiker Embung Kledung senilai Rp 2.000.

"Pada tahun 2010 dibangun untuk mengatasi kekeringan di wilayah Kledung. Kalau Kemarau untuk menyirami tanaman tidak ada air. Kemudian pemerintah membangun ini, sering berjalannya waktu pengunjung tambah banyak yang ke sini terutama pada Sabtu dan Minggu," kata Ridoan, salah satu pengelola wisata Embung Kledung saat ditemui Rabu (17/7/2019).

Gunung Sumbing di belakang embung (Eko Susanto/detikcom)Gunung Sumbing di belakang embung (Eko Susanto/detikcom)

"Kemudian mulai tahun 2011, pengunjung mulai berdatangan ke sini. Terutama setiap Minggu, semakin lama semakin ramai pengunjungnya, kemudian inisiatif dari pemuda Kledung membuat parkiran. Awalnya parkiran saja, terus dibuat tiket masuk," tutur Doan, begitu panggilan akrabnya.

Embung Kledung, kata Doan, lokasi pembangunannya berada di Lereng Sindoro, namun untuk foto yang dekat latar belakang Sumbing yang nampak jelas. Kemudian, bagi pengunjung yang ingin foto-foto maupun selfie dengan latar belakang Sumbing datang saat pagi terutama pas cuaca cerah. Selain itu, juga terdapat spot selfie yang dibangun.

"Milih waktunya pagi, ya pagi cerah, sore agak kabut. Latar belakang Sindoro dan Sumbing. Kalau lerengnya Sindoro, tapi lebih dekat Sumbing. Soalnya kalau ke Sindoro itu landai dulu, baru naik, kalau Sumbing kan langsung naik," tuturnya seraya menyebut pada minggu pertama Lebaran pengunjung mencapai 1.500-an orang.

BACA JUGA: Ada Peradaban Kuno di Temanggung!

Selain itu, pengunjung juga bisa ngecamp di dekat Embung Kledung. Untuk itu, pengelola pun menyediakan persewaan untuk sarana ngecamp.

"Ngecamp, kami menyediakan persewaan. Per tenda sewanya Rp 50.000 untuk kapasitas 4 orang, terus yang 3 orang Rp 40.000, matras Rp 10.000 sama sleeping bag Rp 20.000. Malam minggu ramai, banyak untuk sekarang ini malam minggu lihat sunrise dan ada hunting foto milky way. HTM camping Rp 15.000 per orang," ujarnya.

Berfoto di embung (Eko Susanto/detikcom)Berfoto di embung (Eko Susanto/detikcom)

Salah satu pengunjung, Anugrah Tama (19), yang datang bersama teman-temannya. Bahkan, dia mengajak Sara Szoke dari Hongaria yang tengah mengikuti Aiesec Unsoed melakukan volunteer project untuk membantu SDG 2030.

"Selain ke sini, kami ke Dieng, Sikunir. Menurut Sara, di sini bersih dan rapi," kata Anugrah menirukan Sara.

Pengunjung lainnya, Achda Ra (19) dan Isfimahyanal (19), keduanya mahasiswi Universitas Sain Al-Qur'an (Unsiq) Wonosobo. Keduanya yang mengaku, pertama datang ke Embung Kledung untuk refreshing, sekalian foto-foto.

"Lokasinya sangat menarik, masih alami untuk refresh pikiran. Sayang sampai sini pas berawan sehingga gunungnya nggak kelihatan," tuturnya.




(bnl/aff)

Hide Ads