Kabupaten Tambrauw terus berkembang dan menjadi salah satu destinasi di Papua Barat. Alam yang cantik dan menggoda harus bersaing dengan terbatasnya listrik.
Listrik mati yang dialami Jakarta kemarin tak ada apa-apanya dibandingkan dengan saudara-saudara kita di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Kabupaten Tambrauw memliki alam yang sangat indah namun masih harus kelimpungan soal listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah-wilayah tersebut adalah Keibar, Sausapor, Amberbaken, dan Fef. Di luar wilayah itu, Tambrauw masih gelap.
"Listrik menyala 12 jam dari pukul 18.00-06.00 WIT. Kalau di Sausapor siang ada PLTA, malam ada PLTD," jelas Abraham.
Jangan berharap lebih pada sinyal. detikcom pernah berkunjung ke Tambrauw beberapa waktu lalu dan merasakan sendiri sulitnya sinyal di beberapa kecamatan.
"Sinyal sudah masuk ke Sausapor, kalau Fef baru pemasangan kabel optik," kata Abraham.
Hal ini sangat disayangkan. Karena keindahan Tambrauw sangatlah mempesona. Traveler bisa menikmati Papua yang sesungguhnya dengan suguhan bird watching cendrawasih yang khas.
Bukan Papua Barat namanya kalau tak punya diving spot. Yang istimewa, Tambrauw punya titik penyelaman yang berisi tank dan helikopter Perang Dunia II.
Untuk traveler yang suka dengan treking dan hutan, ada pula situs tank bersejarah di Kampung Es Mambo.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia