Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional di posisi paling timur Indonesia. Berada di Papua, dengan luas yang menakjubkan yakni 2,3 juta hektar!
BACA JUGA: Seputar Taman Nasional Lorentz yang Dirayakan Google Doodle
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Es abadi tersebut berlokasi di Pegunungan Tengah yang merupakan rangkaian Pegunungan Jayawijaya. Puncak-puncak yang memiliki es abadi itu yakni Puncak Sumantri, Puncak Jaya dan Puncak Carstensz Timur dengan ketinggian di atas 4.000 mdpl.
Lokasinya sulit terjamah. Traveler sebenarnya bisa melalui perusahaan tambang di Papua karena lokasinya berdekatan, tetapi dibutuhkan perizinan ketat. Bisa juga mendaki dari 'jalur kampung' yakni melewati beberapa perkampungan, seperti lewat Desa Ugimba di Kabupaten Intan Jaya. Namun, membutuhkan waktu 3-4 hari jalan kaki.
detikcom pernah mewawancarai Donaldi Sukma Permana PhD, Peneliti Madya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG. Dia menjelaskan, umur es abadi di Taman Nasional Lorentz, Papua tidaklah lama lagi.
"Bila dilihat dari tren penurunan luasan es dan berdasarkan pemodelan skenario perubahan iklim, diperkirakan es di Papua akan habis pada periode 2025-2030," jelas Donaldi.
"Luas total tutupan es di sekitar Puncak Jaya pada tahun 2010 sekitar 1 km2 persegi dan pada tahun 2016 sekitar 500 m2 (kurang lebih setengahnya). Tahun 2018 belum dilakukan pengukuran detil, tetapi yang pasti lebih kecil dari 500 m2," tambahnya.
![]() |
FOKUS: Es Abadi Indonesia
Secara umum, penyebab utama berkurangnya es di Papua adalah karena terjadinya proses pemanasan global yang dapat mencairkan es baik di kutub maupun di pegunungan tropis. Seperti halnya di Papua, pencairan es juga terjadi di pengunungan Andes di Peru, Amerika Selatan dan Pegunungan Kilimanjaro di Afrika.
Donaldi menjelaskan, es abadi di puncak-puncak di Pegunungan Tengah sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Untuk dapat terbentuk es tidak hanya memerlukan kondisi yang sangat dingin, tetapi perlu adanya uap air.
"Indonesia dikelilingi oleh lautan yang memberikan uap air untuk terbentuknya awan dan memungkinkan turunnya salju di daerah ketinggian," terangnya.
![]() |
Apa yang bisa kita lakukan supaya es abadi di Pegunungan Jayawijaya tetap terus ada?
"Tentunya aktifitas pengurangan gas rumah kaca dan pemanasan global mungkin dapat mengurangi laju penyusutan es di Papua. Akan tetapi, menurut kami, akan sangat sulit untuk dapat mempertahankan keberadaan tutupan es di Papua pada beberapa tahun mendatang," jawab Donaldi.
"Secara fisik, tutupan es di Papua sudah menyusut secara signifikan dan banyak terdapat rekahan. Penyusutan es menyebabkan luas batuan di sekitarnya yang berwarna lebih gelap, semakin besar. Luasan tersebut dapat menyerap panas matahari lebih banyak dan mencairkan es di sekitarnya lebih cepat," tutupnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!