Taxila, sebuah kota kuno yang punya cerita sejarah. Reruntuhannya berada di sekitar 35 km barat laut Rawalpindi, Pakistan. Tempat ini merupakan lokasi situs arkeologi yang dulunya diperebutkan namun sekarang menjadi kota hilang.
Secara harfiah, Taxila berarti 'Kota Baru Potong' atau 'Batu Taksha' didirikan oleh raja India sekitar abad 7 SM. Menurut cerita Ramayana, kota ini didirikan oleh Bharata, adik lelaki dewa Hindu. Nama kota ini diberikan untuk menghormati putera Bhrata yang bernama Taksha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemakmuran Taxila di zaman kuno dihasilkan karena posisinya yang berada di tiga rute perdagangan besar. Pertama dari India timur, yang digambarkan oleh penulis Yunani Megasthenes sebagai "Jalan Raya Kerajaan", kedua dari Asia Barat dan ketiga dari Kashmir, Asia Tengah.
Nah seiring berjalannya waktu, rute-rute ini tidak lagi penting dan mengalami kemunduran. Sehingga kota ini dihancurkan bangsa Huns dari Mongol pada abad ke 6 dan kota bersejarah ini menjadi kota hilang yang menyisakan reruntuhan.
Kisahnya dimulai saat Taxila yang menjadi ibukota Gandhara berada di bawah kekuasaan Achaemenid selama lebih dari satu abad. Ketika Kaisar Alexander Agung menyerang India pada 326 SM, penguasa Taxila menyerahkan kota ini. Sejarawan Yunani mengatakan bahwa Taxila adalah kota yang kaya, makmur dan teratur, pantas saja jika Taxila sering diperebutkan.
Setelah itu Taxila sering berpindah tangan kekuasaan berkali-kali selama berabad-abad dan banyak kerajaan yang berlomba-lomba ingin menguasainya. Sampai bangsa Hun datang dan Taxila mulai hancur. Dalam ceritanya, kota ini menjadi hancur dan sunyi.
BACA JUGA: Kisah Desa yang Kehilangan Negaranya |
Pembangunan kota ini dimulai kembali pada tahun 1863-1864 dan 1872-1873 oleh Sir Alexander Cunningham, ayah dari arkeolog dari India. Pekerjaan ini lalu dilanjutkan oleh Sir John Huvert Marshall selama 20 tahun untuk menggali dan mempelajari situs kuno ini.
Tiga batu yang ada di Taxila menggambarkan 3 kota terpisah dalam periode waktu yang berbeda. Meski saat ini jarang diketahui banyak orang, Reruntuhan Taxila pernah ditunjuk sebagai UNESCO Situs warisan dunia pada tahun 1980.
Dengan adanya pelestarian di kota ini, sebuah museum diciptakan untuk memberikan panduan yang efisien bagi wisatawan yang berkunjung. Dengan artefak yang ada di museum, traveler bisa melihat sejarah dari kota hilang ini.
(elk/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum