Kisah Tanah Jawa Ajak Jalan-jalan Virtual Tempat Bersejarah di Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Tanah Jawa Ajak Jalan-jalan Virtual Tempat Bersejarah di Surabaya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 21 Mei 2020 18:23 WIB
Museum Santet Surabaya
Foto: Museum Santet Surabaya (Imam Wahyudiyanta/detikcom)

2. Pintu Air Jagir


Tempat bersejarah kedua di Surabaya yang diceritakan Om Hao adalah Pintu Air Jagir. Pintu air ini bertugas untuk mengatur debit air Sungai Brantas yang mengalir ke Kali Jagir agar Surabaya tidak banjir.

Konstruksinya dimulai tahun 1910, namun pada tahun 1925 terjadi krisis ekonomi sehingg pembangunan pintu air ini belum sempurna. Menurut Om Hao, pintu air ini bisa jauh lebih besar dan megah lagi.

Dari sejak awal dibangun sampai sekarang, pintu air ini belum pernah mengalami renovasi besar, hanya beberapa renovasi kecil. Boleh dibilang masih seperti aslinya.


Itu karena kualitas bahan untuk membuat pintu air ini tergolong bagus di zamannya. Konstruksi pintu air ini juga menggunakan beton bertulang yang saling interlock (mengunci) dengan pondasinya.

Yang menarik adalah Om Hao mengungkapkan sisi tak kasat mata dari Pintu Air Jagir. Menurut Om Hao, pintu air ini dijaga oleh siluman buaya putih yang memiliki tugas khusus.

"Kalau dilihat di dekat pintu air, yang dominan ada siluman buaya putih. Dia ditugaskan Tuan Meneer untuk menjaga kestabilan permukaan air. Dari perlintasan kereta Wonokromo sampai Jagir memang ada kerajaan siluman buaya putih," ungkap Om Hao.


"Itu sebabnya ada banyak kasus pembunuhan atau bunuh diri di sekitar sini, seperti minta tumbal. Bukan rajanya, tapi anak buahnya yang minta tumbal di sini," imbuh Om Hao.

Selain siluman buaya putih, ada juga noni-noni Belanda yang kerap terlihat di sekitar sini. Noni Belanda bernama Emma ini punya kisah tersendiri.

"Ada Noni-noni cantik, pakai gaun putih trus pakai payung warna putih juga. Konon ceritanya, dulu dia punya pacar, orang Belanda juga. Nah pacarnya balik ke Amsterdam, tapi tidak pernah berkirim surat lagi. Dia galau, akhirnya mengakhiri hidupnya di sini," pungkas Om Hao.



Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads