DOMESTIC DESTINATIONS
Dulu Kumuh, Sekarang Jalanan di Parepare Ini Instagramable

Dulu Jalan Tani di Parepare dikenal kumuh dan sering dipakai buat balap liar. Namun sekarang, sudah disulap jadi destinasi agrowisata ngehits dan Instagramable.
Lokasi itu menyuguhkan pemandangan yang indah di wilayah dataran tinggi dan perkebunan jagung. Hamparan pegunungan dan kincir angin Kabupaten Sidrap menambah pesona alam yang dapat dinikmati di lokasi yang terletak di Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Di lokasi wisata ini mengunggulkan spot-spot selfie atau swa foto dari ornamen berbahan kayu dilengkapi dengan tulisan bernilai edukasi namun lucu dan menghibur.
Lurah Galung Maloang, Suriadi mengatakan, inisiatif menghadirkan spot wisata sebagai upaya pemberdayaan masyarakat ini menggunakan anggaran yang dihasilkan dari hadiah lomba Kelurahan di tingkat Provinsi Sulsel, tahun 2019 lalu.
Hadiah sebanyak Rp 1 Miliar sebagai Juara I Kelurahan Terbaik di Provinsi Sulsel itu disisipkan untuk menghadirkan spot wisata yang disiapkan menjadi agrowisata, khususnya pada wisata petik dan kuliner olahan jagung.
"Ini belum selesai, nanti panjang lokasi spot wisata 500-700 meter. Kita akan buatkan gerbang, karena rencananya kita akan kerjasama dengan petani jagung agar kawasan spot wisata yang kita hadirkan ini berciri khas agrowisata jagung," bebernya kepada detikcom.
![]() |
Ke depan kata Suriadi, spot wisata itu akan menjadi Badan Usaha Milik Kelurahan (BUMK) sebagai pundi-pundi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Kita mau berdayakan warga sekitar khusunya petani Jagung," sambungnya.
Camat Bacukiki, Saharuddin menguraikan, alasan penempatan lokasi spot wisata itu ditempatkan di lokasi yang tak jauh dari tempat pembuangan sampah.
"Sengaja kita tempatkan di lokasi ini karena kawasan ini kumuh dan menjadi tempat pembuangan sampah. Kita sulap dari kumuh menjadi menarik untuk dikunjungi. Kalau kemarin-kemarin tempat sampah itu dihindari, maka setelah dikreasikan menjadikan lokasi wisata seperti ini, sudah banyak yang berkunjung. Ini berarti teori telapak kaki yang digaungkan Walikota Parepare, Bapak Taufan Pawe dapat terwujud melalui pilar pariwisata, edukasi, dan kesehatan sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap," kata Sahar, sapaan pria kelahiran Bacukiki, Parepare ini.
![]() |
Pada bidang pariwisata, imbuh Sahar, ditunjukkan dengan adanya spot-spot foto Instagramable dan wisata petik dan olahan kuliner jagung.
Pada bidang pendidikan, di tempat ini bisa menjadi lokasi edukasi khususnya pada tanaman jagung, mulai dari tanam, tumbuh, petik, hingga diolah menjadi aneka macam kuliner, seperti bakar, rebus, dan goreng.
"Pada pilar kesehatan, tempat ini juga sangat mendukung karena selain suasananya masih sangat alami, sejuk, dan sangat baik untuk kesehatan, di sini juga akan ditanam bibit pepaya California yang diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan melalui PKK Parepare, yang tentu kita ketahui kalau pepaya itu memiliki sumber vitamin C yang sangat tinggi," urai mantan Lurah Kelurahan Watang Bacukiki ini.
Di tempat itu pula lanjut dia, merupakan tempat atau arena balap liar, sehingga dengan hadirnya lokasi wisata baru di Parepare tersebut dapat meminimalisir adanya balap liar. "Tempat ini sering sekali jadi arena balap liar, sehingga dengan diubah menjadi lokasi wisata, anak-anak tidak akan lagi menjadikan tempat ini sebagai tempat balap liar.
Simak Video "Polisi Dikeroyok di Depan Anaknya saat Tegur Aksi Balap Liar di Kota Parepare"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/ddn)