Tak Perlu Jauh-jauh, Ini 5 Wisata Gratis di Bogor

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 22 Agu 2020 13:55 WIB
Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat (Reno Hastukrisnapati Widarto/detikcom)
Bogor -

Tak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk berwisata. Di Bogor, masih ada beberapa wisata gratis untuk dicoba kalau nanti sudah dibuka kembali. Berikut 5 rekomendasinya.

Berlokasi tak jauh dari Jakarta, Bogor sering jadi tujuan warga untuk berwisata melepas penat. Masih ada lho tempat wisata di Bogor yang tidak memungut biaya.

Dikumpulkan detikcom, Sabtu (22/8/2020), berikut 5 rekomendasinya:

1. Patung Buddha Tidur

Patung Buddha Tidur di Bogor Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto


Tak perlu jauh-jauh ke Thailand, di Bogor ada patung Buddha tidur yang begitu massif. Patung tersebut ada di dalam Vihara Buddha Dharma 8 Pho Sat di Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.


Patung Buddha tidur tersebut dibangun sepanjang 18 meter dengan tinggi 3,75 meter. Sedangkan panjang dipan di bawah patung mencapai 22 meter. Patung Buddha ini digambarkan sedang menggunakan pakaian berwarna emas.

Traveler pun diperbolehkan untuk melihat atau memotret, asal berlaku sopan dan sebisa mungkin posisi memotret tidak membelakangi Buddha serta menutupi bagian kepala Buddha. Vihara buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Biaya masuknya pun gratis.

2. Hutan CIFOR

Hutan Cifor Foto: (Alfadolfin/d'Traveler)



Di Bogor ada spot yang diganderungi para fotografer untuk mengejar RoL alias (Ray of Light). Semburat cahaya matahari yang membentuk garis sinar. Namanya Hutan CIFOR.

Lokasinya di kawasan Dermaga, Kabupaten Bogor, tidak jauh dari terminal Bubulak. Spot ini sebenarnya berupa areal hutan penelitian seluas kurang lebih 60 hektar milik Departemen Kehutanan. Namun karena tidak jauh dari lokasi terdapat kantor Lembaga Swadaya yang bergerak di bidang kehutanan kerap di sebut hutan CIFOR (Centre for International Forestry).


Layaknya hutan, kondisi areal diliputi ribuan pepohonan lebat. Untuk tujuan penelitian ribuan pepohonan ini adalah hasil penanaman di era tahun 1950-an. Ribuan pepohonan besar dan tinggi, kerimbunan dedaunan membentuk semacam atap atau canopy alam.

Traveler tidak dikenakan biaya alias gratis untuk wisatawan dan fotografer. Kecuali, traveler ingin menginap atau mengambil gambar untuk kepentingan profesional. Tempat ini bisa dikunjungi traveler karena sudah buka.




(wsw/ddn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork