Dongo Gunung dari Festival Lima Gunung di Lokasi Penemuan Candi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dongo Gunung dari Festival Lima Gunung di Lokasi Penemuan Candi

Eko Susanto - detikTravel
Senin, 19 Okt 2020 22:01 WIB
Kondisi pandemi ini, tak menghalangi Festival Lima Gunung (FLG) ke-19. Kali ini FLG ke-19 episode ke-8 tadi dilangsungkan di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, tepatnya di lokasi penemuan bebatuan candi.
Foto: Eko Susanto (Ritual mata air peradaban di mata air tak jauh dari lokasi penemuan candi di Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.)
Magelang -

Pandemi virus Corona menghalangi Festival Lima Gunung (FLG) ke-19. Kali ini FLG ke-19 episode ke-8 tadi dilangsungkan di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, tepatnya di lokasi penemuan bebatuan candi.

Untuk FLG ke-19 episode ke-8 dilangsungkan di lokasi penemuan bebatuan candi di Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Adapun tema episode ke-8 yakni 'Mata Air Peradaban, Donga Gunung'.

Tadi diawali dengan ritual yang dilangsungkan di sumber mata air tak jauh dari lokasi penemuan bebatuan candi yang dipimpin Ki Rekso Jiwo. Saat ritual ini, diikuti beberapa seniman dari Komunitas Lima Gunung. Usai ritual, kemudian dilanjutkan dengan pentas wayang kulit (pentas tunggal) dengan lakon 'Situs Candi Gunung' oleh Ki Dalang Sih Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Festival Lima Gunung di tengah pandemi, mungkin yang lain agak beda. Dari Komunitas Lima Gunung sendiri bahwa pandemi Corona saat ini, COVID-19 yang melanda dunia, tapi untuk Komunitas Lima Gunung tidak menjadi halangan suatu apapun. Festival kali ini yang ke-19 malah menjadi kelanjutan, menjadi episode. Saat ini, di lereng antara Gunung Merapi dan Merbabu, juga diadakan festival dengan tema Mata Air Peradaban di Windusabrang, dengan Donga Gunung," kata Supadi Haryanto, Ketua Komunitas Lima Gunung saat ditemui di lokasi festival, Senin (19/10/2020).

Dalam Festival Lima Gunung kali ini, katanya, selalu memanjatkan doa semoga pandemi COVID-19 segera musnah dari muka bumi. Kemudian, semua manusia bisa kembali menjalani aktivitas masing-masing seperti sedia kala.

ADVERTISEMENT

"Kita semua dari Komunitas Lima Gunung, selalu memanjatkan doa semoga penyakit dunia COVID-19 segera musnah dari muka bumi dan semua warga, semua manusia bisa menjalani aktivitas masing-masing seperti semula. Dalam festival kali ini di tempat penemuan candi, salah satu candi sebuah peradaban besar di lereng Merapi. Salah satu candi yang menggambarkan betapa kegigihan, kepandaian, kepintaran, kecerdasan orang-orang masa lalu yang mendahului kita," tuturnya.

Alasan dipilihnya Festival Lima Gunung ke-19 episode ke-8 di lokasi penemuan candi, katanya, Komunitas Lima Gunung menghargai sekali dengan penemuan candi sebagai peninggalan dari nenek moyang.

"Komunitas Lima Gunung, menghargai sekali kepada warga masyarakat Windusabrang tentu saja selalu takjub kepada leluhur-leluhur kita yang salah satunya meninggalkan sebuah momen candi yang ditemukan saat ini," ujar Supadi.

Saat dilakukan festival di lokasi penemuan candi sempat diguyur hujan. Pihaknya berharap hujan yang turun tersebut membawa berkah bagi warga masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan turunnya hujan, maka festival kali ini tidak jadi halangan tetap berjalan karena hujan suatu berkah. Semoga dengan berkah hujan ini, bumi, tanah, subur untuk bercocok tanam, untuk penggembala, untuk pertanian apa saja bisa menjadi pengembangan ekonomi bagi seluruh petani," pungkasnya.




(ddn/ddn)

Hide Ads