Dalam beberapa bulan terakhir, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan ramai dikunjungi wisatawan lokal dari daerah Ajatappareng dan sekitarnya. Mereka terpukau ribuan lampu indah pengusir hama.
Penampakan lampu-lampu tersebut ternyata berasal dari perkebunan bawang milik warga yang digunakan untuk mencegah kupu-kupu datang. Itu bisa merusak tanaman bawang mereka.
Inovasi itu awalnya hanya terlihat di beberapa lokasi kebun warga di daerah Anggeraja dan sekitarnya. Tapi, karena dinilai efektif dan berhasil akhirnya semua kebun bawang masyarakat, khususnya di Enrekang, menyalakan lampu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, warga yang memiliki lokasi kebun bawang yang jauh dari rumahnya berani memasang meteran PLN untuk menyalakan lampu itu. Eh, lampunya malah diminati oleh wisatawan lokal.
Untuk menyaksikan panorama malam yang mempesona ini ada beberapa spot kemping di perbukitan terbuka yakni kawasan Buntu Sumbang, Bukit Cekong, puncak Batu Noni, puncak Tebing Mandu (Tontonan) dan puncak Lakawan di Kecamatan Anggeraja.
Tak perlu khawatir, traveler yang berminat kemping di salah satu spot tersebut namun tidak memiliki peralatan, seperti tenda, sudah ada penyewaan peralatan outdoor di Enrekang, lo.
Tak hanya di ketinggian saja pemandangan lampu-lampu ini bisa di saksikan. Jika traveler berkendara dari arah Makassar menuju Tana Toraja anda bisa melihat panorama lampu-lampu ini saat memasuki daerah lamba-doko sebelum memasuki pasar Cakke hingga mendekati pasar Sudu di Kecamatan Alla.
![]() |
Keindahan kawasan perkebunan tersebut awalnya viral setelah Ohe Magenta, fotografer lokal mengabadikan suasana perkebunan dari atas ketinggian bukit. Hasil jepretannya kemudian dibagikan ke sosial media dan menjadi viral.
"Petani bawang sangat terbantu dengan inovasi ini dimana mereka tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran lebih untuk membeli racun khususnya racun kupu-kupu yang menjadi musuh bebuyutan pak tani. Satu sisi kehadiran lampu-lampu ini mampu menyedot kunjungan wisatawan lokal datang ke Enrekang, menghasilkan efek domino," kata Ohe, saat dihubungi detik.com, Selasa(17/11/2020).
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum