Berkunjung ke Samosir tak lengkap jika tak berwisata ke tempat bersejarahnya. Nah, kawasan satu ini menjadi tempat pengadilan ratusan tahun lalu.
detikcom bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengunjungi Objek Wisata Huta Siallagan di Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Dahulu, tempat ini menjadi lokasi musyawarah hingga penentuan hukuman bagi warga setempat.
Saat pandemi virus Corona, untuk memasuki kawasan itu. pelancong diminta mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan virus Corona. Wisatawan yang datang terlebih dahulu dianjurkan untuk mencuci tangan di tempat yang tersedia, setelah itu baru melalui pemeriksaan suhu. Kalau sudah, barulah tour guide menjelaskan cerita dibalik tempat bersejarah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di dalam, terdapat jejeran batu berbentuk kursi yang membentuk sebuah lingkaran. Konon, di sinilah tempat warga berdiskusi kala memutuskan suatu permasalahan di desa.
"Kalau orang Batak itu segala sesuatu tidak pernah keputusan pribadi. Selalu musyawarah. Orang meninggal saja kalau mau dikubur itu ada rapatnya. Jadi nggak bisa dikuburkan begitu aja," kata Tour Guide Batu Siallagan, Gading Jonson.
Jadi, apapun permasalahan yang muncul di antara orang Batak harus disepakati bersama. Apalagi, jika kasus kejahatan yang dilakukan warga. Mulai dari hukuman ringan hingga berat juga diputuskan di tempat ini.
"Apapun persoalan di sini itu dirapatkan di sini. Bahkan begitu juga banyak kejahatan-kejahatan, bukan merubah fungsi, ditambahinlah fungsinya itu diadili. Kejahatan apapun harus diadili. Nggak boleh ada langsung berantem, tidak," kata Gading.
![]() |
Ada lima orang yang akan memutuskan hukuman, yaitu dua penasehat korban, dua penasehat terdakwa dan satu penasehat kerajaan.
"Mencuri, itu dipanggil kemari. Kalau mau bebas harus tebus, itu keputusan raja, dua tindak pidana umum, membunuh, memperkosa. Perkelahian antar kampung, kalau tidak ada hubungan dengan kewibawaan kerajaan biasanya keputusannya di tangan kelima penasehat ini ," Gading menambahkan.
![]() |
Hukuman tertingginya adalah dipenggal oleh raja. Warga yang mendapatkan keputusan hukuman mati di antaranya mereka yang mengganggu kewibawaan kerajaan, kedua panglima perang musuh yang tertangkap.
Lalu ketiga, orang yang mengganggu keluarga atau istri raja.
Seramnya lagi, konon, setelah dipenggal jantung dari orang yang mendapat hukuman akan dimakan oleh orang-orang yang memiliki ilmu untuk menambah kekuatan. Nah, tempat pemenggalan ini ada di bagian belakang objek wisata di Samosir itu.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol