Papua merupakan wilayah Indonesia yang tidak memiliki gunung api aktif. Hal ini berbeda dengan Papua Nugini (PNG), yang berbatasan langsung dengan Papua, Indonesia.
PNG memiliki 14 gunung api aktif. Sehingga lahan di PNG sangat subur oleh abu vulkanis.
Baca juga: Katak Papua Hidup di Ketinggian 3.000 Mdpl |
Tanah yang subur ini menjadikan PNG, jumlah penduduknya lebih padat daripada Papua. Papua Nugini dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi yang ditanam di PNG, bibitnya didatangkan langsung dari Kingston, Jamaika. Sehingga kualitasnya tidak jauh beda dengan kopi jamaica blue mountains.
Tanaman kopi di PNG, dibudidayakan secara organik oleh petani tradisional di pekarangan rumah atau pada lahan yang tidak begitu luas. Namun ada juga perusahaan yang membuka perkebunan khusus kopi, tetapi hal ini tidak banyak.
Salah satu daerah penghasil kopi terbaik di PNG adalah Mount Hagen. Dengan iklim yang ideal dan tanah vulkanisnya yang kaya mineral, menjadikan karakter kopi Mount Hagen sangat begitu istimewa.
Berkarakter tekstur yang tebal, low-to-medium acidity, herbal, wooden, dan bercitarasa tropical atau tobacco.
Daerah lainnya di PNG yang menghasilkan kopi yaitu dataran tinggi sebelah utara PNG, Enga dan dataran tinggi sebelah barat PNG, Jiwaka, Waghi Valley, Chimbu atau Simbu dan Hidden Velley. Kopi yang dihasilkan oleh masing-masing daerah tersebut memiliki citarasa khas yang berbeda.
Kopi-kopi PNG ini kebanyakan diekspor ke Australia, Jepang, Korea dan Amerika Serikat.
Sedangkan penduduk PNG sendiri lebih suka kopi kemasan instan buatan Indonesia, yang dinilai lebih murah dan praktis. Kopi instan Indonesia ini pada umumnya dibeli di pasar-pasar yang ada di perbatasan Indonesia-PNG.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!