Pecinta Sejarah, Ini 5 Spot Wisata Tempo Dulu di Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pecinta Sejarah, Ini 5 Spot Wisata Tempo Dulu di Jakarta

Putu Intan - detikTravel
Senin, 21 Jun 2021 07:11 WIB
Para wisatawan lokal menikmati suasana kota tua di Kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (3/4/2021). Menurut data BPS yang dirilis Kamis (1/4/2021) jumlah kunjungan wisman turun 86,59% ketimbang Februari tahun lalu. Salah satu alasannya karena masa pandemi Covid-19.
Kawasan Kota Tua. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Belajar sejarah tak harus selalu dari buku. Traveler dapat mengenal sejarah Indonesia lewat destinasi-destinasi tempo dulu, termasuk wisata Jakarta tempo dulu.

Di Jakarta, kota megapolitan yang jadi ikon modernisasi, ini rupanya memiliki sejumlah spot bersejarah. Jika datang ke sana, tak hanya pengetahuan yang akan bertambah tetapi traveler juga dapat berburu foto instagenic.

Berikut ini 5 spot wisata sejarah di Jakarta yang dapat traveler kunjungi.

1. Museum Fatahillah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para wisatawan lokal menikmati suasana kota tua di Kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (3/4/2021). Menurut data BPS yang dirilis Kamis (1/4/2021) jumlah kunjungan wisman turun 86,59% ketimbang Februari tahun lalu. Salah satu alasannya karena masa pandemi Covid-19.Para wisatawan lokal menikmati suasana kota tua di Kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (3/4/2021). Menurut data BPS yang dirilis Kamis (1/4/2021) jumlah kunjungan wisman turun 86,59% ketimbang Februari tahun lalu. Salah satu alasannya karena masa pandemi Covid-19. Foto: Ari Saputra

Jika berbicara mengenai Jakarta tempo dulu, tak lengkap bila tak membahas Kota Tua. Berlokasi di Jakarta Barat, kawasan Kota Tua ini menyimpan berbagai bangunan peninggalan Belanda.

Salah satunya adalah Museum Fatahillah. Museum ini dulunya sempat difungsikan sebagai balai kota, pengadilan, kantor catatan sipil, tempat ibadah, hingga tempat Dewan Kotapraja. Baru pada tahun 1968, gedung itu diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal sebagai Museum Fatahillah.

ADVERTISEMENT

Di sana traveler dapat melihat bermacam-macam koleksi peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran. Selain itu, ada juga furnitur yang digunakan saat Belanda berkuasa.

Spot menarik dari Museum Fatahillah adalah penjara bawah tanahnya. Penjara ini menjadi saksi penderitaan para pendahulu kita dalam upaya melawan penjajahan.


2. Pelabuhan Sunda Kelapa

Menteri BUMN Erick Thohir berencana mempercantik kawasan Sunda Kelapa untuk dijadikan destinasi wisata. Penasaran?Menteri BUMN Erick Thohir berencana mempercantik kawasan Sunda Kelapa untuk dijadikan destinasi wisata. Penasaran? Foto: Rifkianto Nugroho

Masih di kawasan Kota Tua, ada pelabuhan legendaris yang kerap dijadikan objek foto para pecinta fotografi. Ya, pelabuhan itu tak lain adalah Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pelabuhan ini namanya masyur sampai ke luar negeri, lho. Dulunya, kapal-kapal asing yang datang ke Indonesia akan bersandar di sana. Para pedagang dari China, Arab, dan India akan datang membawa sutera, kain, dan minyak wangi untuk ditukar dengan rempah-rempah.

3. Galangan VOC

Galangan VOCGalangan VOC. Foto: Rochelimit/Wikimedia Commons

Lokasi bersejarah selanjutnya adalah Pusat Kebudayaan Tionghoa Galangan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dikenal sebagai Galangan VOC. Tempat ini merupakan salah satu situs yang menjadi saksi tragedi Mei 1998.

Berada di Jakarta Utara, bangunan ini didirikan pada 1628 sebagai kantor pusat kegiatan perusahaan Hindia Belanda, VOC. Tempat ini dulunya juga dijadikan sebagai 'bengkel' untuk merawat kapal-kapal besar.

Saat ini, Galangan VOC telah diubah menjadi tempat yang ramah wisatawan. Di sana terdapat restoran Galangan VOC Resto & Cafe yang buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB. Menu yang disajikan merupakan makanan khas Indonesia dan Tionghoa.

Selanjutnya Pasar Baru dan Blok M

4. Pasar Baru

Denyut ekonomi Pasar Baru, Jakarta, mulai bangkit di masa PSBB transisi. Sejumlah pertokoaan kembali dibuka hari ini.Denyut ekonomi Pasar Baru, Jakarta, mulai bangkit di masa PSBB transisi. Sejumlah pertokoaan kembali dibuka hari ini. Foto: Grandyos Zafna

Mau wisata sejarah sekaligus berbelanja? Bisa nih datang ke Pasar Baru.

Pasar baru terletak di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pasar ini sudah berdiri sejak 1820.

Dulunya, Pasar Baru ini menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat dari berbagai bangsa untuk melakukan transaksi jual-beli. Pasar itu terkenal sebagai salah satu sentra tekstil yang sampai saat ini masih dapat kita jumpai.

Selain itu, keistimewaan lainnya dari Pasar Baru adalah kuliner legendarisnya. Di sana ada Bakmie Gang Kelinci yang terkenal. Ada pula cakwe dan kue bantal Koh Atek. Ada pula berbagai panganan khas Betawi dan India yang wajib kamu coba.

5. Blok M

Aktivis dari iWasHere Network dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menunjukan foto-foto perbandingan pedestrian di kawasan Mahakam-Melawai dulu dan kini.Aktivis dari iWasHere Network dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menunjukan foto-foto perbandingan pedestrian di kawasan Mahakam-Melawai dulu dan kini. Foto: Ari Saputra

Kalau tempat yang satu ini cocok didatangi generasi 80-90an yang ingin bernostalgia. Blok M memang dikenal sebagai spot nongkrongnya anak muda Jakarta pada masa itu.

Bila traveler ingat dengan kisah Lupus atau Boy, pasti tak asing dengan latar Blok M yang kerap mereka sebutkan. Di sana terdapat Melawai Plaza dan Aldrion Plaza yang kerap didatangi anak muda untuk menghabiskan hari.

Namun di sebelum itu, rupanya kawasan Blok M ini sudah dirancang sebagai tempat berkumpul sejak zaman Belanda. Tepatnya pada 1947, Belanda membuat kawasan permukiman dengan konsep taman yang dinamakan Blok A sampai S.

Saat ini, traveler masih dapat menemukan bangunan-bangunan tempo dulu di Blok M. Akses menuju Blok M juga terbilang mudah. Dapat dijangkau menggunakan Transjakarta hingga MRT.


Hide Ads