Belajar sejarah tak harus selalu dari buku. Traveler dapat mengenal sejarah Indonesia lewat destinasi-destinasi tempo dulu, termasuk wisata Jakarta tempo dulu.
Di Jakarta, kota megapolitan yang jadi ikon modernisasi, ini rupanya memiliki sejumlah spot bersejarah. Jika datang ke sana, tak hanya pengetahuan yang akan bertambah tetapi traveler juga dapat berburu foto instagenic.
Berikut ini 5 spot wisata sejarah di Jakarta yang dapat traveler kunjungi.
1. Museum Fatahillah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika berbicara mengenai Jakarta tempo dulu, tak lengkap bila tak membahas Kota Tua. Berlokasi di Jakarta Barat, kawasan Kota Tua ini menyimpan berbagai bangunan peninggalan Belanda.
Salah satunya adalah Museum Fatahillah. Museum ini dulunya sempat difungsikan sebagai balai kota, pengadilan, kantor catatan sipil, tempat ibadah, hingga tempat Dewan Kotapraja. Baru pada tahun 1968, gedung itu diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal sebagai Museum Fatahillah.
Di sana traveler dapat melihat bermacam-macam koleksi peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran. Selain itu, ada juga furnitur yang digunakan saat Belanda berkuasa.
Spot menarik dari Museum Fatahillah adalah penjara bawah tanahnya. Penjara ini menjadi saksi penderitaan para pendahulu kita dalam upaya melawan penjajahan.
2. Pelabuhan Sunda Kelapa
![]() |
Masih di kawasan Kota Tua, ada pelabuhan legendaris yang kerap dijadikan objek foto para pecinta fotografi. Ya, pelabuhan itu tak lain adalah Pelabuhan Sunda Kelapa.
Pelabuhan ini namanya masyur sampai ke luar negeri, lho. Dulunya, kapal-kapal asing yang datang ke Indonesia akan bersandar di sana. Para pedagang dari China, Arab, dan India akan datang membawa sutera, kain, dan minyak wangi untuk ditukar dengan rempah-rempah.
3. Galangan VOC
![]() |
Lokasi bersejarah selanjutnya adalah Pusat Kebudayaan Tionghoa Galangan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dikenal sebagai Galangan VOC. Tempat ini merupakan salah satu situs yang menjadi saksi tragedi Mei 1998.
Berada di Jakarta Utara, bangunan ini didirikan pada 1628 sebagai kantor pusat kegiatan perusahaan Hindia Belanda, VOC. Tempat ini dulunya juga dijadikan sebagai 'bengkel' untuk merawat kapal-kapal besar.
Saat ini, Galangan VOC telah diubah menjadi tempat yang ramah wisatawan. Di sana terdapat restoran Galangan VOC Resto & Cafe yang buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB. Menu yang disajikan merupakan makanan khas Indonesia dan Tionghoa.
Selanjutnya Pasar Baru dan Blok M
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol