Stasiun Cirebon dibangun oleh arsitek arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Gaya bangunannya art deco, tak jauh beda dengan bangunan tua lainnya yang ada di Cirebon, seperti Balai Kota Cirebon, Bank Indonesia Cirebon, dan gedung Tobacco British American (BAT).
Dalam perjalanannya, Stasiun Cirebon telah mengalami peremajaan beberapa kali. Namun, tak ada perubahan yang mendasar pada bagian bangunan utama Stasiun Cirebon. Gaya art deco paling menonjol pada bagian muka bangunan.
![]() |
"Pada zaman kolonial, pelayanan penumpang dan barang masih dalam satu stasiun, tetapi dipisahkan oleh dua loket. Di bagian kiri khusus penumpang, dan sebelah kanan untuk bagasi. Oleh sebab itu pada bagian depan dua menara tersebut pernah dipasang tulisan "kaartjes" (karcis) di sebelah kiri dan "bagage" (bagasi) di sebelah kanan," dikutip dari kai.id.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto 360 Stasiun Cirebon
![]() |
Pada awal diresmikan, pintu masuk melalui empat lubang di bangunan utama. Hingga kini akses pintu masuk tetap menggunakan bangunan utama. Sementara itu, akses pintu keluar berada pada bagian bangunan yang paling kiri, dekat dengan layanan karcis.
Foto 360 Ruang Tunggu Stasiun
Simak Video "Video: Menelusuri Stasiun KRL Warna-warni di Jakarta "
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol