Kawasan Sentul memiliki jalur trekking baru yang bermuara ke goa misterius. Ini pengalaman detikcom menyusuri jalur tersebut.
Trekking kini menjadi salah satu kegiatan yang diminati masyarakat urban untuk melepas penat. Tak cuma bermanfaat bagi kesehatan fisik, trekking juga dapat memperbaiki mood dan meredakan stres.
Nah, ada nih satu tempat trekking yang dapat traveler datangi. Lokasinya di Hutan Hujan Sentul yang terletak di Kampung Cigobang, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapainya juga mudah. Dari pintu keluar Tol Sentul Selatan, traveler menuju ke Sentul City. Kemudian ke arah tempat wisata Jungleland, dari sana ada sebuah jalan yang dapat disusuri selama 20 menit sampai menemukan tempat parkir Hutan Hujan Sentul.
Dari lokasi parkir, traveler perlu berjalan kaki sampai ke destinasi Hutan Hujan Sentul sekitar 15 menit. Dalam perjalanan itu, traveler akan disuguhi pemandangan sungai, melewati permukiman warga, dan kebun-kebun milik warga.
Sesampainya di Hutan Hujan Sentul, traveler akan disambut area sawah terasering yang hijau dan cantik. Sekilas bentuknya mirip seperti di Ubud, Bali.
Di sana tim detikcom bertemu dengan tour guide bernama Didi Harmadi. Didi merupakan warga asli Kampung Cigobang yang ikut merintis wisata di desanya.
![]() |
Didi memandu tim detikcom untuk menjelajahi kebun dan hutan dengan tujuan akhir adalah Goa Garunggang. Kebetulan, Didi juga merupakan penggagas pengembangan Goa Garunggang sebagai lokasi wisata, setelah sebelumnya goa ini terkubur selama jutaan tahun.
Trekking menuju Goa Garunggang terasa menyenangkan. Ini karena medannya relatif landai dan sudah dibuat jalan setapak yang memudahkan pejalan.
Di sepanjang jalan, detikcom melihat area persawahanan, kebun kopi, kebun singkong, hingga hutan pinus. Sesekali kami juga menyapa warga sekitar yang menjalankan aktivitasnya.
Salah satu spot memukau dalam trekking ini adalah puncak bukit di mana traveler dapat melihat pemandangan pegunungan yang luas. Hijaunya hutan dengan aliran sungai terlihat jelas dari sana.
![]() |
Spot ini sering menjadi lokasi foto bagi wisatawan. Selain spot tersebut, Didi menjelaskan masih ada spot-spot lainnya yakni Bukit Permata, Bukit Kecapi, dan Bukit Ilalang.
Baca juga: Curug Bidadari Bogor yang Sarat akan Mitos |
Selanjutnya: menemukan goa misterius
Tak terasa, perjalanan sejauh 2,6 kilometer akhirnya menemukan tujuan akhirnya yakni Goa Garunggang. detikcom begitu takjub dengan bentuk goa yang tidak terduga sebelumnya.
Goa ini terdiri atas batu-batu sedimen dengan susunan yang rapi. Sekilas tampak seperti sebuah taman buatan padahal ini adalah bentukan alam.
Bentuknya juga mengingatkan detikcom pada situs Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat. Bedanya, batu-batu ini tak setinggi tebing Grand Canyon dan tampaknya belum dieksplorasi dengan maksimal.
![]() |
Saat ini ada 2 jalur goa yang berhasil ditemukan. Namun Didi mengatakan, baru ada satu jalur yang aman dimasuki wisatawan.
Jalur sepanjang 30 meter itu akan memperlihatkan aliran sungai bawah tanah. Untuk masuknya harus secara bergantian dengan terlebih dahulu menuruni tangga.
Ketika detikcom berada di sana, tampak pula sejumlah wisatawan yang datang untuk berfoto di area goa. Pemandangan yang cantik dan unik menjadi magnet wisatawan untuk mengabadikan momen di sana.
Sayangnya, belum ada informasi lengkap yang menjelaskan soal sejarah dan profil Goa Garunggang ini. Hal itu karena goa ini ditemukan warga dan belum ada penelitian lebih lanjut dari para ahli.
![]() |
Puas menjelajahi Goa Garunggang, detikcom kembali menuju pintu masuk Hutan Hujan Sentul. Perjalanan pulang ini terasa lebih sulit karena terdapat banyak tanjakan. Meskipun begitu, perjalanan pulang tetap menggembirakan karena kami melewati jalur yang berbeda dengan jalur saat datang.
Tips untuk traveler yang ingin trekking di Hutan Hujan Sentul, persiapkan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk trekking di hutan. Jangan lupa untuk membawa air mineral dalam tumbler dan baju ganti karena pakaian traveler akan basah dengan keringat.
Untuk traveler yang tidak tahan dengan terik matahari, gunakan juga tabir surya. Alternatif lainnya, traveler dapat mengenakan jaket dan topi supaya terlindung dari panas matahari.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum