Gedung Filateli di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat kini bersolek menjadi ruang kreatif. Bangunan bersejarah itu diisi kegiatan seni, budaya, hingga ekonomi.
Sempat menjadi pusat aktivitas filateli hingga coworking space, Gedung Filateli saat ini lebih dikenal sebagai tempat hangout. Gedung ini dikelola berdasarkan kolaborasi PT Pos Indonesia dengan pihak swasta yakni PT Ruang Kreatif Pos yang kemudian membentuk Pos Bloc Jakarta.
detikcom sempat melihat langsung kondisi terbaru di sana pada Kamis (29/9/2021). Gedung Filateli ini masih gagah dan cantik namun bagian dalamnya sudah mendapatkan sentuhan modern karena adanya aktivitas kreatif dari Pos Bloc Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Traveler dapat menemukan toko-toko yang menjual berbagai produk dalam negeri, mulai dari baju hingga kerajinan tangan. Kemudian ada pula restoran-restoran yang menjual makanan dan minuman.
Kendati sudah tersentuh modernitas, bangunan aslinya secara umum masih dipertahankan. Misalnya lantai marmer yang begitu awet sejak zaman kolonial. Begitupun keindahan kaca patri yang menghiasi bagian depan gedung tersebut.
![]() |
Di sana traveler juga dapat menemukan brankas besar yang ketebalan pintunya dapat mencapai 10 sentimeter. Kemudian ada pula laci-laci pos yang masih utuh.
Bagian menarik lainnya di Gedung Filateli adalah berdirinya tugu prasasti di halaman belakang. Pada prasasti itu tertulis tujuan pendiriannya adalah untuk mengenang jasa orang-orang yang disebut sebagai pahlawan revolusi.
Sejarah Gedung Filateli
Gedung Filateli merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih berdiri megah. Gedung ini dulunya bernama Post Telefon en Telegraf yang difungsikan sebagai kantor pos sejak 1860-an.
Pada 1912, gedung tersebut sempat dipugar ulang oleh arsitek Belanda J.F Von Hoytema selama 17 tahun. Gedung ini kental dengan gaya Art Deco-nya.
![]() |
Pembangunan gedung tersebut juga tak lepas dari pengembangan ibu kota Batavia baru yang disebut Weltevreden. Oleh sebab itu, di sekitar Gedung Filateli dapat kita temukan gedung-gedung bersejarah lain, termasuk Gedung Kesenian Jakarta.
Kemudian memasuki era kemerdekaan, gedung ini difungsikan untuk melayani pos, telepon, dan telegram. Barulah setelah itu, gedung itu difungsikan sebagai pelayanan filateli setelah Gedung Pos Ibukota berdiri.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum