Bagi masyarakat Banyumas, tempe mendoan bukan sekadar makanan. Tempe mendoan punya peran penting dalam ekonomi dan budaya kabupaten di Jawa Tengah itu.
Traveler pasti sudah tak asing dengan tempe mendoan. Ya, kudapan tempe berbalur tepung yang digoreng setengah matang itu dapat dengan mudah kita jumpai di ibu kota.
Namun tahukah traveler, tempe mendoan dengan cita rasa asli hanya dapat ditemukan di Kabupaten Banyumas. Dalam Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling, tim detikcom berburu tempe mendoan langsung di Purwokerto, ibu kota Banyumas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menempuh jarak sekitar 380 kilometer dari Jakarta, detikcom sampai di sebuah kawasan yang menjadi sentra penjualan tempe mendoan. Di kawasan bernama Sawangan itu, tampak sejumlah toko oleh-oleh berjejer menjajakan tempe mendoan dan makanan lain seperti getuk, nopia, hingga jenang.
![]() |
detikcom kemudian mampir ke salah satu toko yaitu Toko Oleh-oleh Sawangan Nomor 1. Di sana tampak karyawan toko yang sedang menggoreng tempe mendoan jumbo dan keripik tempe.
Di masa pandemi COVID-19 ini, penjualan tempe mendoan tak seramai saat normal. Salah seorang karyawan, Hana Pertiwi menjelaskan saat ini omzet dalam sehari berkisar antara Rp 2-3 juta atau sekitar 80 persen dari pendapatan sebelum COVID-19.
Kebanyakan pelanggan tempe mendoan ini adalah wisatawan. Maka dengan saat ini banyak pembatasan, omzet toko juga menurun.
"Dulu kalau ramai, di weekend ada rombongan bus atau travel itu bisa dapat Rp 5-10 juta sehari. Tapi sekarang ya kebanyakan mobil pribadi saja. Kalau travel gitu kadang-kadang saja," tuturnya.
![]() |
Kendati penjualan belum pulih, toko yang sudah berdiri selama 30 tahun itu tetap getol memproduksi tempe mendoan. Menurutnya, tempe mendoan sudah menjadi identitas Banyumas. Apalagi banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari produksi tempe.
"Untuk tempe mentah ini ada perajinnya sendiri, itu satu kampung. Kita beli dari perajin. Baru nanti kita olah di sini, jadi mendoan atau kripik tempe," kata Hana.
Selanjutnya: tempe mendoan yang menjadi nafas Banyumas
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!