Tempe Mendoan, Si Lemas yang Jadi Magnet Kuat Wisata Banyumas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tempe Mendoan, Si Lemas yang Jadi Magnet Kuat Wisata Banyumas

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 19 Nov 2021 08:45 WIB
Wouw! Dijamin Kenyang Ngemil Tempe Mendoan Ukuran Jumbo Ini
Tempe mendoan khas Banyumas. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho

Seperti telah disebut di awal bahwa tempe mendoan adalah makanan khas Banyumas. Bahkan nama mendoan juga berasal dari bahasa Banyumas yang artinya setengah matang.

Eksistensi tempe mendoan di Banyumas diperkirakan sudah lebih dari satu abad. Hal ini tak dapat terlepas dari kedelai dari Asia Tengah yang menyebar ke Asia Tenggara dan banyak ditanam di Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempe mendoan sendiri begitu berjasa bagi perekonomian masyarakat Banyumas. Pada tahun 2014, produksi tempe di Banyumas diperkirakan mencapai 16 ribu ton per tahun.

Kemudian sentra-sentra tempe mendoan juga sangat mudah ditemukan di sana. Seperti contohnya di Sawangan tadi.

ADVERTISEMENT
Wouw! Dijamin Kenyang Ngemil Tempe Mendoan Ukuran Jumbo IniFoto: detikcom/Rifkianto Nugroho

Akan tetapi lebih dari itu, tempe mendoan sendiri sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Banyumas. Secara filosofis, tempe mendoan yang teksturnya lemas itu ini mencerminkan sikap masyarakat yang mudah menyesuaikan diri.

Tetapi dalam keadaan yang genting, juga bisa menjadi kaku seperti keripik tempe. Ini mencerminkan tekat masyarakat dalam menghadapi serangan.

Kondisi ini sering dikaitkan dengan perjuangan masyarakat Banyumas dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh asal Banyumas yang cakap berdiplomasi seperti Jenderal Soedirman dianggap mewakili filosofi masyarakat Banyumas tersebut.

Kepopuleran tempe mendoan ini akhirnya juga diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Hal itu diputuskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) melalui sidang pada 26-30 Oktober 2021.


(pin/fem)

Hide Ads