7 Fakta Pulau Kunti di Sukabumi, Berani Uji Nyali?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Fakta Pulau Kunti di Sukabumi, Berani Uji Nyali?

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Selasa, 29 Mar 2022 11:30 WIB
Pulau Kunti Sukabumi
Pulau Kunti di Kabupaten Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Memiliki nama yang seram, Pulau Kunti merupakan salah satu dari beberapa pulau kecil di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Berikut 7 faktanya.

Konon, nama Kunti ini diambil dari suara tawa khas makhluk halus yang sering digambarkan dengan sosok perempuan berbaju putih tersebut.
Lalu dari mana asal suara yang sering muncul dari pulau eksotik tersebut?

Berikut fakta-fakta unik Pulau Kunti yang dirangkum detikJabar, Selasa (29/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berada di Kawasan CPUGG

Pulau Kunti berada di kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark. Menuju ke lokasi ini dari ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu menempuh perjalanan sejauh 40 kilometer.

Satu jam perjalanan menggunakan mobil atau sekitar 40 menit menggunakan motor.

ADVERTISEMENT

2. Jalan Ekstrem dan Pemandangan Memukau

Pastikan kondisi badan dan kendaraan dalam keadaan prima. Akses jalan menuju lokasi memang mulus, namun penuh dengan belokan, tanjakan dan turunan curam.

Deretan pulau membentang di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Sukabumi. Salah satu pulau di kawasan tersebut dinamai Pulau Kunti.Pemandangannya sangat memukau Foto: Syahdan Alamsyah

Meski terbilang ekstrem, pemandangan di sepanjang perjalanan sangat indah. Anda bisa berhenti sebentar di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Kecamatan Loji.

Perjalanan selanjutnya, ada suguhan bentangan Teluk Palabuhanratu, karena posisi jalan ada di kawasan perbukitan.

Selanjutnya: Akses menuju Pulau Kunti

3. Diakses Menggunakan Perahu

Tiba di lokasi Pantai Pasir Putih Ciletuh, tujuan selanjutnya adalah Dermaga Palangpang. Di dermaga tersebut, silakan cari nelayan pemilik perahu wisata.

Mereka akan mengantarkan langsung dari dermaga menuju Pulau Kunti. Tarifnya sekitar Rp 30 ribu per orang untuk pergi-pulang. Saat berkunjung ke kawasan itu, detikJabar ditemani Pak Saman, seorang warga sekaligus Geo Ranger CPUGG.

Jarak ditempuh menggunakan perahu kurang lebih 5 kilometer atau menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Apabila kebetulan bertemu dengan nelayan, sekaligus pemandu yang tepat, pengunjung akan diberi pengetahuan soal kawasan CPUGG.

4. Kawasan Suaka Margasatwa

Kawasan Pulau Kunti ini sebenarnya berada di semenanjung area Hutan Suaka Margasatwa Cikepuh atau Cagar Alam Cibanteng. Pulau Kunti berupa deretan bekas lava gunung api di masa lampau.

Deretan pulau membentang di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Sukabumi. Salah satu pulau di kawasan tersebut dinamai Pulau Kunti.Deretan pulau membentang di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Sukabumi. Salah satu pulau di kawasan tersebut dinamai Pulau Kunti. Foto: Syahdan Alamsyah

Di kawasan Pulau Kunti terdapat ragam habitat unik, mulai dari elang jawa dan rusa. Untuk masuk ke kawasan cagar alam, wisatawan memerlukan izin berupa simaksi atau surat izin masuk kawasan konservasi.

"Pulau Kunti yang berada di ujung semenanjung terbentuk dari sedimen Batuan Melan. Itu usianya diperkirakan antara 55 juta tahun sampai 65 juta tahun itu semua hasil reduksi sesar tidak bisa dipatahkan lagi batuan itu dari laut. Karena disana itu ditemukan fossil namanya numulates," kata Saman, Geo Ranger yang memandu detikJabar beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan Pulau Kunti ini hanya merupakan deretan batuan konglomerat atau disebut batuan melan yang tereduksi, lalu tersingkap ke permukaan disatukan dengan sedimen lumpur Ciletuh.

"Bentuknya seperti dam. Nah, dam berongga inilah yang menghasilkan suara tertawa ketika gelombang menghantam," tutur Saman mengungkapkan.

5. Asal Nama Pulau Kunti

Kisah tentang tawa kuntilanak di kawasan Pulau Kunti Geopark Ciletuh ini turun temurun menjadi misteri bagi warga di Kampung Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Ternyata, asal tawa kuntilanak di Pulau Kunti terbuat secara alami dan bisa dijelaskan secara ilmiah.

Pulau Kunti terbentuk dari kompleks batuan konglomerat atau batuan melan yang dihasilkan dari lava gunung api jutaan tahun lampau. Suara itu akan terdengar ketika air laut di sekitar pulau pasang.

Pulau Kunti, SukabumiPulau Kunti, Sukabumi Foto: (Mukhlis/detikTravel)

Gelombang yang menghantam batuan itu akan memperdengarkan suara seperti kuntilanak tertawa. Gema itu merambat hingga ke sekitar pulau.

"Nah batuan itu berbentuk mirip dam namun berongga. Ketika ada gelombang menghantam, suara dentuman itu bergema mirip suara kuntilanak," kata Saman.

Selanjutnya: Spot memancing dan gua anti jomblo

6. Spot Memancing

Saman menceritakan soal suara-suara tertawa yang sempat menjadi mitos soal keangkeran pulau tersebut. Memang, menurutnya, ada sebagian warga yang menganggap kawasan itu angker. Namun bagi Saman, sejak ia kecil kawasan Pulau Kunti ialah spot memancing yang menyenangkan.

"Memang sempat disebut angker. Saya ke sana sejak kecil untuk mancing. Dengar suara juga sudah biasa, karena memang sudah tahu suara itu berasal dari rongga-rongga di bawah pulau. Mungkin kalau buat yang pertama kali mendengar suara itu kesannya seram," tutur Saman.

7. Gua Anti Jomblo

Selain suara kuntilanak tertawa, masih di kawasan Pulau Kunti, terdapat gua yang konon katanya bisa mempercepat mendapatkan tambatan hati. Gua ini disebut cocok bagi mereka yang masih jomblo.

Pulau Kunti SukabumiGua anti jomblo Foto: Syahdan Alamsyah

Mitos itu mengalir menjadi sebuah cerita turun temurun, baik dari warga maupun wisatawan, yang disebut pernah masuk ke dalam gua tersebut. Faktanya, gua itu merupakan karya alam, bersumber dari abrasi laut ketika pasang.

"Gua purba yang dihasilkan dari abrasi air laut yang menghantam dinding lava, kemudian keropos lalu berbentuk jadi semacam gua. Kedalaman gua diperkirakan mencapai sembilan meter dengan tinggi langit-langit lima meter. Ada mitos siapa yang masuk ke gua itu maka akan dapat jodoh," tutur Saman.

Gua itu kini menjadi sarang burung kapinis. Berada menghadap pantai dengan di bagian depannya berupa hamparan karang berlubang.

"Gua berukuran besar, ini menjadi salah satu daya tarik juga di kawasan pulau kunti selain suara kuntilanak di area ini," ucap Saman.



Simak Video "Video: Viral Kades di Sukabumi Jaminkan STNK Mobil untuk Biaya Perawatan Warganya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads