Glodok sebagai salah satu kawasan pecinan terbesar di Jakarta memiliki banyak destinasi menarik. Menjadikannya rute favorit untuk walking tour.
Glodok dikenal masyarakat sebagai salah satu kawasan perekonomian dan pecinan di Jakarta. Sejak tahun 2020, kawasan Glodok menjadi satu dari lima kawasan yang menjad fokus penataan ulang oleh Pemerintah Kota Jakarta. Penataan ini dilakukan untuk memperindah Glodok dan menjadikannya sebagai kawasan wisata sejarah pecinan.
Pada 2022, di tengah kebangkitan pariwisata, Glodok menjadi salah satu destinasi yang paling diminati oleh wisatawan lokal. Hal ini sesuai dengan penuturan Indra Diwangkara, pramuwisata dari Jakarta Good Guide.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita baru menjalani rute paling favorit di Jakarta Good Guide, yaitu Chinatown. Mau dibikinnya weekend kek, mau bikinnya weekday kek, ada aja yang daftar. Tapi kalau weekend lebih menyeramkan. Menyeramkan tapi menyenangkan ya karena yang daftar itu bisa sampai 200," ungkapnya saat ditemui setelah menjelajahi rute Chinatown pada (30/5/2022).
Jakarta Good Guide, sebagai salah satu penyelenggara wisata jalan kaki, menyediakan banyak pilihan rute. Namun, hingga saat ini Chinatown masih menjadi salah satu favorit peserta. Chinatown menjadi incaran peserta tur karena sajian rutenya yang lengkap.
Dalam rute Chinatown Glodok ini, peserta dapat mengunjungi banyak kelenteng, berwisata kuliner, hingga mengenal budaya-budaya Tionghoa. Rute wisata ini juga menjadi favorit karena peserta dapat mengunjungi lokasi dan mempelajari budaya-budaya yang selama ini dirasa tidak aksesibel bagi semua orang.
"Kesannya, yang pertama sih, tempat yang jarang dikunjungi, bisa kita masuki. Karena emang ada guidenya, jadi kita enggak tengsin gitu. Jadi emang ada ilmunya juga kan, sejarah dari tempat itu yang awalnya belum kita tau, jadi tau," ujar Firas Musyaffa, salah satu peserta walking tour rute Chinatown (30/5/2022).
![]() |
Rute Chinatown Glodok yang dibuka oleh Jakarta Good Guide mengawali perjalanannya di Pantjoran Tea House dan diakhiri dengan memperkenalkan budaya minum teh ala Tionghoa di Pieces of Peace, sebuah Cafe dan Tea Shop di Petak Enam.
![]() |
Dalam perjalanannya, rute ini juga mengunjungi beberapa area pasar. Salah satu toko pertama yang menarik perhatian adalah Toko Sukaria. Toko ini menjual berbagai perlengkapan budaya Tionghoa. Mulai dari perlengkapan pernikahan hingga pemakaman.
Berikutnya, destinasi tujuan dari rute Chinatown adalah kelenteng tertua di Jakarta, yaitu Vihara Dharma Bakti. Vihara ini telah berdiri sejak tahun 1650 dan menjadi saksi bisu serta korban peristiwa Geger Pecinan pada 1740.
![]() |
Hingga kini, vihara ini masih digunakan untuk beribadah setiap hari. Kini, posisi altar dan tempat berdoa dari Vihara Dharma Bakti dipindahkan ke sebelah Vihara Dharma Sakti karena kebakaran yang dialaminya pada tahun 2015.
Selain vihara tertua di Jakarta, rute Chinatown Glodok juga mengunjungi salah satu vihara tertua lainnya, yaitu Vihara Toa Se Bio. Vihara ini juga menjadi korban dari kekejaman peristiwa yang sama dan dibangun kembali pada tahun 1751.
![]() |
Tidak hanya vihara, rute ini juga membawa pesertanya mengunjungi sebuah gereja katolik yang kental akan nuansa Tionghoa. Gereja ini bernama Gereja Santa Maria de Fatima. Gereja ini tidak memiliki arsitektur gotik selayaknya arsitektur gereja pada umumnya. Justru bangunan gereja ini menggunakan arsitektur khas Tionghoa dengan bentuk atap melengkung. Gereja ini juga dilengkapi oleh dekorasi ukiran kayu khas Tionghoa serta didominasi warna merah dan kuning keemasan.
Setelah mengunjungi berbagai destinasi bernuansa keagamaan, rute ini juga membawa peserta berwisata kuliner. Dimulai dengan mengunjungi gang kuliner di Petak Sembilan. Di kawasan ini, peserta dapat melihat dan berbelanja beragam makanan. Mulai dari kuliner khas Tionghoa, aneka penganan berbahan dasar babi, buah-buahan, hingga makanan vegetarian.
![]() |
Perjalanan di rute Chinatown Glodok diakhiri di Petak Enam. Di sini peserta diajak berkenalan dengan tradisi minum teh ala Tionghoa. Peserta dapat melihat demonstrasi proses penyeduhan teh hingga menyicipi langsung teh yang telah dibuat.
(ysn/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!