Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 27 Jul 2022 08:42 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Wisata Tangkuban Perahu, Begini Kisah Legendanya

Tim detikcom
detikTravel
Puluhan ribu wisatawan memadati taman wisata alam (TWA) Tangkuban Parahu di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Wisata Tangkuban Parahu (Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Salah satu gunung paling terkenal di Jawa Barat adalah Tangkuban Parahu. Keberadaan gunung ini tak lepas dari legenda Sangkuriang. Seperti apa kisahnya?

Legenda Sangkuriang mengisahkan tentang seorang putri bernama Dayang Sumbi. Dengan parasnya yang cantik, Dayang Sumbi membuat banyak raja jatuh hati dan berperang untuk mendapatkan hatinya.

Suatu waktu, Dayang Sumbi tengah mengasingkan diri bersama jelmaan dewa dalam wujud seekor anjing jantan bernama Tumang di sebuah bukit. Ketika sedang menenun, kain Dayang Sumbi terjatuh.

Karena malas, ia pun memberi sumpah bahwa siapapun yang mengambilkan kain tersebut, bila berjenis laki-laki, akan ia jadikan suaminya. Ternyata, si Tumang mengambil kain tersebut dan mereka pun menikah dan mempunyai anak, yaitu Sangkuriang.

Sangkuriang tumbuh menjadi pemanah yang handal. Suatu hari, Sangkuriang tengah berburu dan menyuruh si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena tidak menurut, Sangkuriang melepas anak panahnya dan membunuh Tumang.

Kemudian, hati si Tumang diberikan kepada Wayang Sumbi untuk dimasak dan dimakan. Setelah mengetahui bahwa yang dimakan adalah hati si Tumang, amarah Dayang Sumbi pun tidak tertahankan dan ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa. Pukulan tersebut menghasilkan luka di kepala Sangkuriang.

Sangkuriang pun sangat menyesal dan pergi mengembara. Setelah sekian lama, tanpa disadari ia pun kembali lagi ke tempat Dayang Sumbi, ibunya. Keduanya tidak saling mengenali dan akhirnya jatuh cinta. Suatu waktu, Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang. Ia pun teringat saat ia memukul kepala anaknya dan mencoba untuk menjelaskan pada Sangkuriang bahwa ia adalah ibunya.

Namun, Sangkuriang tidak peduli dan tetap ingin menikahi Dayang Sumbi. Agar pernikahan itu tidak terjadi, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membuatkannya danau beserta perahunya dalam waktu satu malam. Sangkuriang yang dibantu oleh jin pun segera bergegas mewujudkan keinginan Dayang Sumbi.

Melihat hal tersebut, Dayang Sumbi segera menebarkan kain kearah timur dan memohon pada Sang Yang Tunggal agar Sangkuriang gagal. Permintaannya pun dikabulkan dan matahari segera terbit.

Sangkuriang pun marah dan menendang perahu yang dibuatnya sampai perahu tersebut terbalik dan berada dalam posisi telungkup. Perahu tersebut pun berubah menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Sangkuriang kemudian terus mengejar Dayang Sumbi yang menghilang dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Sangkuriang terus mencari Dayang Sumbi hingga pada akhirnya menghilang ke alam gaib.

Terlepas dari kebenaran legenda itu, situs resmi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu menulis bahwa Gunung Tangkuban Parahu sebetulnya terbentuk dari letusan Gunung Sunda sebanyak dua kali. Letusan pertama terjadi sekitar 105.000 tahun yang lalu dan letusan kedua sekitar 55.000 tahun yang lalu.



Simak Video "Kawah Ratu, Kawah Terbesar di Komplek Gunung Tangkuban Parahu, Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA