Jogja Kalah Tenar Dibanding Bali, Strategi Pemerintah Tingkatkan Wisata Ditunggu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jogja Kalah Tenar Dibanding Bali, Strategi Pemerintah Tingkatkan Wisata Ditunggu

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Kamis, 09 Feb 2023 10:11 WIB
Kawasan Tugu Jogja saat hari tanpa bayangan, Kamis (13/10/2022) siang.
Foto: Adji G Rinepta/detikJateng
Jakarta -

Yogyakarta beberapa waktu lalu menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum, namun sayang meski punya segudang potensi wisata, daerah ini masih kalah kunjungan wisatawan mancanegara dari Bali.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia Azril Azhari menilai meskipun DI Yogyakarta menempatkan pariwisata sebagai penopang perekonomian, tetapi angka wisatawan mancanegara belum terlalu signifikan.

"Padahal potensinya sangat besar. Selain wisata alam, di sini ada wisata budaya, dan kekhasan yang unik juga," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azril membenarkan saat ini pengembangan pariwisata DIY harus mengadaptasi pergeseran tren pariwisata yang terjadi selama pandemi. "Pariwisata lebih customize, personalize dan localize, ini yang penting juga selain dengan digitalisasi," ujarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 menjadi momentum penting bagi industri pariwisata Yogyakarta untuk bangkit kembali.

ADVERTISEMENT

Pasca pandemi COVID-19 kunjungan wisatawan ke Yogyakarta baik turis domestik (wisnus) maupun turis asing (wisman) berangsur-angsur bangkit kembali. Momen ATF mendatangkan sekitar 1.500-2.000 delegasi.

"Dalam mendukung penyelenggaraan ATF 2023, maskapai penerbangan Batik Air membuka rute penerbangan dari Yogyakarta ke Singapura dan Kuala Lumpur (Malaysia). Yogyakarta merupakan destinasi favorit bagi wisman dari Singapura dan Kuala Lumpur. Saat ini Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) melayani 6 maskapai penerbangan ke luar negeri; yakni Airasia INA: Singapura (SIN)-YIA 4 penerbangan/pekan; Airasia Malaysia: Kuala Lumpur (KUL)-YIA (daily); Scoot : SIN-YIA (2 penerbangan/pekan); Malaysia Air KUL-YIA (2 penerbangan/pekan); Batik Air SIN-YIA (4 penerbangan/pekan); dan Batik Air KUL-YIA (3 penerbangan/pekan)," ujarnya.

Untuk meningkatkan kunjungan ke Yogyakarta, Kemenparekraf pada momen ATF 2023 melakukan penandatangan MoU kerja sama promosi bersama (joint promotion) dengan Qatar Airways untuk meningkatkan kolaborasi marketing, digital advertising dan lainnya dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.

Qatar Airways salah satu maskapai terbesar dunia mempunyai peran sentral dalam distribusi turis dunia dengan menjadikan Doha sebagai hub bagi turis dari Eropa dan India, yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia. Diharapkan Qatar Airways membuka penerbangan langsung ke Jakarta, Bali dan destinasi lain di antaranya ke Yogyakarta.

"Pemerintah mengembangkan ekosistem pariwisata Yogyakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya (Joglosemar) dalam upaya mendukung Borobudur sebagai destinasi super priorita (DSP) sebagai ikon pariwisata Joglosemar. Adanya fasilitas 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilas) Joglosemar yang memadai akan memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Selanjutnya >>> Digitalisasi Wisata Yogya

Sementara itu Traveloka berkomitmen untuk mendorong digitalisasi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui kontribusi dalam pemulihan sektor pariwisata, pemberdayaan talenta, serta percepatan transformasi digital.

Iko Putera, CEO of Transport, Traveloka, menuturkan bahwa digitalisasi mendorong manfaat luar biasa dengan menawarkan peluang pertumbuhan ekonomi baru di berbagai sektor, termasuk industri pariwisata.

"Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu destinasi wisata penting di Indonesia bahkan Asia Tenggara dengan tingkat penetrasi digital yang tinggi. Menurut riset East Ventures Digital Competitiveness Index (EV DCI) 2022, DIY berada di peringkat ketiga daya saing digital dengan skor 60,6. Oleh karena itu, Traveloka melihat bahwa transformasi digital juga turut berkontribusi dalam membangun sektor pariwisata di DIY," kata dia.

Traveloka terus berupaya mendukung digitalisasi dalam layanan perjalanan dan wisata yang end-to-end, di mana hal ini tidak hanya membantu wisatawan untuk merencanakan dan menikmati perjalanan wisata, tetapi juga menggerakkan ekonomi sekitar yang terlibat dalam ekosistem destinasi wisata tersebut.

Upaya itu pun telah sukses merangsang pertumbuhan pariwisata Yogyakarta dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi. Menurut data internal Traveloka, pencarian konsumen terhadap destinasi Yogyakarta meningkat hampir 40% pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2021. Selain itu, permintaan konsumen terhadap Borobudur meningkat lebih dari 60% pada tahun 2022, dengan 4 atraksi lokal yang paling diminati oleh wisatawan, di antaranya adalah Candi Prambanan, Candi Borobudur, Jogja Bay Waterpark dan Candi Ratu Boko.

Dari segi transportasi, permintaan pencarian menuju DIY juga terus mengalami peningkatan yang signifikan, dimana tercatat peningkatan permintaan penerbangan dan moda transportasi darat Bus & Shuttle masing-masing lebih dari 2x sepanjang tahun 2022 dibandingkan 2021. Kenaikan ini turut didorong melalui beragam tawaran produk dan layanan perjalanan Traveloka yang selalu berfokus untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen.

Iko mengungkapkan Traveloka melihat potensi pariwisata DIY sangat besar. Terlebih lagi, mengacu pada data Bank Indonesia, sektor pariwisata berkontribusi terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) DIY sekitar 55 persen.

"Melihat peluang tersebut, Traveloka terus berkomitmen untuk mendorong digitalisasi sektor perjalanan dan wisata di DIY, diantaranya dengan mendukung Kemenparekraf yang juga baru saja mengumumkan gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang akan diselenggarakan di DIY," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(ddn/fem)

Hide Ads