Ada Gentong Ajaib di Masjid Klaten, Konon Tokcer Buat Terapi Anak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Gentong Ajaib di Masjid Klaten, Konon Tokcer Buat Terapi Anak

Achmad Hussein Syauqi - detikTravel
Senin, 10 Apr 2023 20:05 WIB
Padasan tanah di masjid Agung Puluhan, Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten.
Foto: Gentong ajaib di masjid Puluhan (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Masjid Agung Puluhan di Klaten, punya peninggalan Sunan Kalijaga berupa gentong buat wudhu. Konon, airnya berkhasiat buat terapi anak terlambat jalan dan bicara.

Masjid tersebut berlokasi di Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Masjid berada di tengah permukiman padat penduduk dan berdiri di atas lahan seluas 600-800 meter persegi dengan halaman cukup luas.

Di dalam masjid ini, diyakini masih menyisakan berbagai artefak kuno. Salah satunya padasan (tempat wudhu dari tanah liat) yang masih dipakai untuk memandikan anak- anak yang lambat berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padasan itu fungsi utamanya ya untuk wudhu. Tapi kalau ada orang punya anak kecil lama tidak bisa jalan dimandikan di sini," ungkap sesepuh dan imam masjid Muhammad Munir beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Munir, meskipun mandi di padasan tetapi berdoa dan memohon tetap kepada Allah SWT. Hanya saja biasanya waktunya sebelum salat.

ADVERTISEMENT

"Waktunya menjelang bedug (bunyi bedug jelang salat). Sampai sekarang masih digunakan untuk wudhu, kecuali umpak (batu tiang) tidak digunakan duduk lagi," jelas Munir.

Padasan tersebut, kata Munir, tidak ada namanya atau sebutannya. Di bulan puasa ini, masih ada yang memandikan anak dengan air padasan tersebut.

"Puasa ini juga ada yang mandikan anak ke sini. Kalau tidak puasa, boleh sampeyan (anda) minum, airnya segar," lanjut Munir.

Triyanto, jamaah masjid menuturkan kebiasaan warga memandikan anak balita yang susah berjalan itu sudah lama. Bahkan anak kecil yang sulit bicara juga dimandikan di padasan itu.

"Anak yang susah bicara dan yang susah berjalan dimandikan di sini. Anak saya yang pertama juga dulu saya mandikan di sini, sekarang sudah lulus kuliah," ungkap Triyanto di lokasi.

Masjid Agung Puluhan, sebut Triyanto, merupakan masjid kuno. Menurut cerita sesepuh, masjid itu merupakan peninggalan Sunan Kalijaga yang berdakwah di desanya.

"Ini peninggalan Sunan Kalijaga. Dulu saat saya kecil, bentuknya seperti masjid di makam Sunan Pandanaran di Bayat, kecil dan untuk masuk pintunya harus menunduk," jelas Triyanto.

Masjid yang sekarang, kata Triyanto, sudah beberapa kali direnovasi. Namun benda peninggalan lama masih ada dan disimpan.

"Benda yang lama masih ada dan disimpan. Ada padasan tanah liat, bedug, mimbar, mustaka tanah liat (kubah masjid), dan amben (tempat tidur kayu) blabur," imbuh Triyanto.

Padasan ajaib itu sendiri diletakkan di pojokan dekat pintu masuk tempat wudhu. Terbuat dari tanah liat dengan diameter sekitar 50 centimeter. Tidak ada ornamen yang melekat dan hanya ada penutupnya dari tanah liat.


-----

Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Muslim Traveler
Muslim Traveler
459 Konten
Muslim traveler menjadi gaya liburan yang semakin banyak dilakukan wisatawan. Liburan seru ke berbagai negara, sambil tetap memperhatikan kebutuhan ibadah dan makanan halal. Jalan-jalannya dapat, spiritualnya juga dapat!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads