Di Cianjur, ada sebuah jembatan yang menyimpan mitos tersendiri tentang kawanan monyet yang jadi 'penguasa' di sana. Bagaimana kisahnya?
Jembatan Citarum lama tidak hanya tempat nongkrong kawula muda, tetapi jadi tempat wisata murah-meriah keluarga. Sebab di sana terdapat kawanan monyet liar yang sudah jinak, sehingga dijadikan wisata memberi makan monyet.
Namun di balik keseruan wisata murah meriah tersebut, terdapat mitos terkait larangan membawa monyet ataupun anak monyet dari kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pardi (45), pemilik warung di kawasan Jembatan Citarum lama, mengatakan warga mempercayai jika siapapun yang membawa anak monyet dari tempat tersebut, maka rumahnya akan diteror kawanan monyet saat malam hari.
"Pernah kejadian ada yang bawa pulang anak monyet di sana, kemudian malamnya rumah orang yang menculik anak monyet itu dikepung kawanan monyet. Tapi pagi harinya tidak ada kawanan monyet itu," kata dia.
Setelah beberapa hari diteror, kemudian orang tersebut mengembalikan anak monyet pada kawanannya di Jembatan Citarum Lama.
"Setelah mengembalikan anak monyetnya, teror itu menghilang," kata dia.
Pardi mengatakan, karena kepercayaan tersebut, tidak ada satupun orang yang berani menculik atau membawa pulang monyet dari sana.
Selain adanya mitos tersebut, jumlah monyet di sana juga tidak pernah bertambah. Baik karena ada monyet yang mati ataupun pergi apabila ada anak monyet yang lahir.
"Jumlahnya selalu 70 ekor monyet. Kadang ada yang mati saat anak monyet lahir. Ada juga yang pergi dari kawanannya. Sehingga jumlahnya tidak pernah lebih dari 70 ekor. Itu jadi salah satu keunikan juga," pungkasnya.
-------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum