Event tradisional pacu jalur di Tepian Narosa, Kuansing, Riau kian populer dengan ada bocah menari di ujung jalur. Bahkan banyak warganet memparodikan tarian bocah di atas jalur sambil menari dengan diiringi musik kekinian. Di dunia maya, parodi bocah pacu jalur sedang menjadi tren yang disukai.
Pacu jalur merupakan tradisi yang sarat akan nilai sejarah. Jalur dalam bahasa daerah Kuansing diartikan sebagai sampan atau perahu yang panjang. Pacu jalur merupakan tradisi yang sarat akan nilai sejarah. Pada tahun ini Festival Pacu Jalur dihelat mulai 23 hingga 27 Agustus 2023 yang diikuti oleh 193 jalur, baik dari Kabupaten Kuansing maupun jalur dari kabupaten lain yang ada di Riau.
![]() |
Event pacu jalur terbilang unik dan menarik. Sebab, ada penari viral di depan jalur yang terlihat asyik bergoyang ketika jalur melaju kencang membelah Sungai Kuantan. Ada yang menari seperti ular, naga, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat menyebut ada tiga orang yang terlihat menari saat jalur melaju kencang; Tukang Tari atau Anak Coki yang menari di posisi paling depan, kemudian ada Timbo Ruang berada di tengah jalur yang bertugas sebagai pemberi komando bagi para anak pacu atau atlet, dan ketiga adalah Tukang Onjai yang berada posisinya di paling belakang, fungsinya untuk mengarahkan jalur. Ketiganya memiliki peran masing-masing.
"Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu," kata Roni.
![]() |
Lantas, kenapa seorang bocah berdiri di ujung sampan? Pemilihan anak-anak bukan tanpa alasan. Sebab, berat badan anak-anak tergolong ringan. Sehingga posisinya berada di depan jalur.
"Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai," ujar Roni.
Roni mengatakan, keterlibatan bocah sebagai penari sempat hilang saat event digelar beberapa kali terakhir. Namun untuk tahun ini, semua jalur wajib memiliki tiga elemen seperti penari, timbo ruang, dan onjai.
![]() |
"Sempat dihilangkan untuk penari dan onjai. Tapi mulai tahun ini itu wajib semua jalur ada, kita mau angkat ini sebagai event budaya yang bukan hanya fokus pada juara. Kita bangga karena para penari ini dikenal dunia," ujarnya.
Sementara itu, salah satu anak coki, Rizal (12) mengaku dirinya baru enam bulan menjadi anak coki. Motivasinya hanya ingin terkenal di media sosial dan membanggakan tim pacu jalur yang diperkuat.
"Ingin viral saja, enggak takut jatuh ke sungai karena saya mahir berenang," katanya.
Rizal mengaku keikutsertaan di Festival Pacu Jalur 2023 tak lain untuk mencari kesenangan dan melestarikan budaya yang sudah turun-temurun di kampungnya.
"Abang ikut jadi anak pacu (atlet), belajar joget sendiri liat video-video. Enggak takut jatuh, sudah bisa berenang," kata Rizal sumringah.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataanya di Jakarta, Jumat (25/8/2023) menjelaskan, Festival Pacu Jalur menjadi salah satu bagian dari 110 event dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Diharapkan dengan hadirnya banyak wisatawan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
"Pemerintah harus hadir dan saya juga melihat bahwa kunci kebangkitan ekonomi bisa kita lakukan jika event-event ini dilakukan lebih berkualitas. Event-event daerah ini akan membuka peluang usaha, akan menggeliatkan ekonomi, akan terlihat UMKM-UMKM yang mendapatkan omset lebih tinggi, selain itu ini akan memberi dampak langsung bagi masyarakat di Kuansing," kata Sandiaga.
Selanjutnya Festival Sedot Kunjungan Jutaan Orang
Menurut data dari Provinsi Riau, pada event Pacu Jalur tahun 2022 lalu berhasil menarik kunjungan 1,3 juta orang. Mereka berasal dari kalangan pedagang luar daerah dan masyarakat Kuansing yang kembali dari perantauan, hingga wisatawan nusantara dan mancanegara.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sendiri menghadiri penutupan Festival Pacu Jalur Tradisional 2023. Final kegiatan ini berlokasi di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Minggu (27/08/2023) petang.
Jalur (perahu) Tuah Keramat Bukit Embun dari Desa Gumanti, Indragiri Hulu (Inhu) meraih juara 1 pacu jalur 2023. Kemudian, disusul jalur Cakaran Garuda Muda KONI Riau. Lalu selanjutnya, juara 3 jalur Sijontiak Lawuik Pulau Tanamo.
Dikatakan Gubri Syamsuar, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau, sangat mengapresiasi kegiatan olahraga yang dibalut dengan atraksi seni dan budaya itu. Sehingga, pihaknya selalu mendukung pelaksanaan event yang termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.
"Kami dari Pemerintah Provinsi Riau selalu mensupport kegiatan ini, seperti sekarang ada bantuan dan bonus yang kami berikan," katanya mengutip situs Pemerintah Provinsi Riau.
Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata memberikan dukungan hadiah untuk jalur pemenang juara I, II dan III. Dengan total hadiah Rp 180 Juta. Di mana untuk juara I sebesar Rp 70 Juta, juara II Rp 60 Juta dan juara III Rp 50 Juta.
Kemudian, secara spontan Gubernur Syamsuar juga memberikan bonus untuk tim pemenang. Juara 1 Tuah Keramat Bukit Embun mendapat Rp 10 juta dan Juara 2 Cakaran Garuda Muda memperoleh Rp 5 juta. Tak hanya itu saja, ia juga memberikan lima unit sepeda untuk penari pacu jalur terbaik.
"Saya melihat meriah ya tahun ini, tentu selamat untuk pemenang dan masyarakat Kuansing yang telah melaksanakan kegiatan pacu jalur," jelasnya.
"Semoga di masa yang akan mendatang tetap berlanjut dan mudah-mudahan akan lebih ramai lagi. Saat ini banyak saya melihat tidak hanya wisatawan dari Riau saja, namun ada dari daerah lain juga," ucapnya.
Gubri Syamsuar berharap, momentum tersebut dapat menjadi suatu langkah promosi Riau baik di kancah Nasional maupun Internasional. Sehingga, bisa menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk