Ayamputih merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Sejak zaman dahulu, ada mitos yang diyakini oleh warga setempat.
Mitos itu akan selalu menimpa kepala desa (kades) Ayamputih, yakni jika kades pria maka akan tersandung skandal dengan wanita.
Berjarak sekitar 16 km ke arah selatan Alun-alun Kota Kebumen, desa ini terletak di pesisir pantai selatan. Desa ini terbentuk sebelum masa Kemerdekaan sekitar tahun 1933. Adalah Bambang Nurbita, tokoh yang saat itu babat alas membuka desa yang kemudian diberi nama Ayamputih.
"Awalnya saat itu ada lima orang berjalan bersama menyusuri pantai selatan. Kemudian mereka itu berbagi batas-batas desa. Sekitar tahun 1933. Untuk yang paling selatan ditentukan oleh Bambang Nurbita yang mendirikan Desa Ayamputih. Kemudian yang lain juga memberi nama desa masing-masing di sekitar Ayamputih," kata sesepuh Desa Ayamputih, Tugiman (58), Selasa (7/11) sore.
Mitos Skandal Godaan Wanita
Tugiman menceritakan, sang pendiri desa kemudian mengucapkan sabda bahwa siapa pun yang kelak menjadi kepala desa di wilayah tersebut, jika lelaki akan selalu bermasalah dengan perempuan, begitu pula sebaliknya.
"Kalau sampai ada orang jumeneng ratu (menjabat kepala desa) itu cobaannya hanya satu yaitu pupu putih atau paha putih yang bermakna perempuan. Yang terjadi semua kades sampai saat ini istilahnya tergiur sama perempuan, bikin masalah. Kalau kades perempuan ya kena laki-laki kalau yang laki-laki kena perempuan, sampai sekarang," sebut Tugiman.
Komentar Kades Terpilih
Sementara itu, kades terpilih Desa Ayamputih yang akan dilantik pada 21 November 2023 nanti, Saodi mengaku tidak takut dengan mitos tersebut. Ia menuturkan jika manusia tidak pernah bisa lepas dari khilaf, namun sebisa mungkin untuk introspeksi diri.
"Sifatnya manusia ya kadang khilaf. Saya aja khilaf, kadang-kadang masih tergoda perempuan. Biasalah wong lanang kados niku (kaum laki-laki seperti itu). Ya kalai saya nggak usah diceritakan, sudah tahu semua warga Ayamputih. Yang penting prinsipnya jangan ganggu warga, mboten ngrusuhi (tidak ngerusuhi) pemerintahan Desa Ayamputih, ndamel (bikin) terobosan yang penting Ayamputih itu ada perubahan maju," ucapnya.
"Tapi ya semoga wong sekarang saya sudah jadi tokoh masyarakat nggih pelan-pelan mengubah," sambungnya.
Asal-usul Desa Ayamputih
Sebelum memberi wilayah dengan nama Ayamputih, ketika itu Bambang Nurbita sedang istirahat di sela-sela dirinya membersihkan pesisir selatan yang saat itu masih berupa hutan belantara. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba muncul ayam berwarna putih dalam jumlah banyak.
Lokasi babat alas yang juga dijadikan sebagai tempat istirahat oleh Bambang Nurbita itu kini dijadikan sebagai petilasan yang dikeramatkan. Warga juga sering menggelar tradisi ritual di lokasi tersebut.
"Ayamputih awalnya ada tempat keramat Pitik Putih (Ayam Putih). Ketika itu yang babat alas yaitu tadi Bambang Nurbita saat istirahat melihat banyak Pitik Putih di sekitarnya, sekarang jadi petilasan tempat keramat. Itu lah kemudian desa ini diberi nama Desa Ayamputih oleh beliau," jelas Tugiman.
------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang