Kapal Perang? Bukan, Ini Pulau di Filipina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kapal Perang? Bukan, Ini Pulau di Filipina

- detikTravel
Selasa, 28 Jan 2014 09:18 WIB
Inilah Fort Drum, pulau yang bagaikan kapal perang di Teluk Filipina (Amusing Planet)
Jakarta - Traveler yang melihat Fort Drum di Teluk Manila, Filipina pasti menyangka ini kapal perang. Bentuknya besar dan punya dua meriam di atasnya. Jangan salah, ini sebenarnya adalah sebuah pulau!

Beberapa negara di dunia punya sisa-sisa peninggalan perang yang terkenal, terawat baik dan jadi destinasi wisata. Di Filipina ada Fort Drum yang merupakan 'pulau kapal perang'.

Fort Drum berada di kawasan Teluk Filipina. Di Kota Manila ada banyak tur operator yang menawarkan paket perjalanan ke sana, sepeti Sun Cruises dan lain-lain. Traveler akan naik kapal feri untuk tiba di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fort Drum memang terlihat seperti kapal perang. Dilongok dari Amusing Planet, Senin (27/1/2014) pulau ini punya panjang 350 meter, lebar 144 meter dan tingginya mencapai 40 meter.

Sejarahnya, Fort Drum sebenarnya merupakan sebuah pulau yang hanya terdapat bebatuan saja dan bernama El Fraile. Antara tahun 1909 hingga 1914, Angkatan Darat AS mendirikan pangkalan perang di sana dan menyulap pulaunya.

Ide awal pembangunan Fort Drum sudah tercetus sejak Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898. Saat itu juga, angkatan bersenjata AS ingin membuat benteng pertahanan untuk menjaga wilayah negara atau jajahannya, terutama fokus di wilayah perairan.

Bebatuan di Fort Drum mulanya diratakan dengan tanah. Lalu, angkatan darat AS membangun tembok baja beton untuk melapisi pulaunya. Setelah itu, mereka membangun dua meriam 14 inchi, menara dengan tembakan di atasnya, lampu sorot, ruang amunisi, ruang mesin, dan tempat untuk 200 prajurit.

Sejak dibuat, Fort Drum berperan menjaga wilayah Filipina dari serangan udara atau dari lautan. Fort Drum jadi bagian perang AS dalam menghadapi Jepang pada 7 Desember 1941 saat peperangan di Pasifik. Sempat diduduki Jepang di pada 6 Mei 1942, kemudian direbut lagi oleh AS di tahun 1945.

Saat itulah terjadi pertumpahan darah yang dahsyat. Tentara AS masuk ke bagian belakang Fort Drum lalu membakarnya. 65 Prajurit tewas ditemukan tewas dalam kondisi hangus!

Kini, Fort Drum masih berdiri dengan gagah di Teluk Filipina. Bagian di dalamnya hanya menyisakan puing-puing dan masih ada dua meriam yang kini hanya besi tua berkarat.

Traveler bisa singgah ke Fort Drum dan menjelajahi isinya. Bentuknya yang besar dan dilapisi dinding kokoh, seolah menyiratkan betapa hebatnya pulau ini untuk menembak dan menghancurkan apa saja pada masanya.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads