Pasar yang memiliki nama lokal Marriage Market ini adalah tempatnya para jomblo yang mencari jodoh. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1996 di People's Park, Shanghai. Setiap Sabtu dan Minggu, banyak orang datang untuk mencari jodoh.
Uniknya, pasar ini tidak dipenuhi oleh anak muda yang mencari jodoh. Kebanyakan dari pengunjung yang datang adalah orangtua yang anaknya dinilai sudah cukup umur untuk mencari jodoh.
"Anak saya pergi ke Inggris untuk sekolah. Kemudian begitu kembali ke China, usia sudah masuk terlambat untuk memiliki pacar," ujar salah seorang pengujung Marriage Market yang mencarikan pasangan untuk anaknya seperti dilihat dari CNN, Senin (19/5/2014).
Marriage Market punya cara sendiri untuk memberi informasi orang-orang yang mencari jodoh. Anda tak akan melihat objek yang dijual. Yang ada hanya surat seperti 'CV' para jomblo.
'CV' ini dipajang pada tali panjang yang tersedia di pasar. Dalam CV tersebut tertulis ciri-ciri dan profil anak yang mencari jodoh. Beberapa ciri yang ditulis umumnya, usia, tinggi, pekerjaan, gaji, tempat kuliah.
Salah satu contoh isi CV yang ada bertuliskan "Wanita, lahir tahun 1981, tinggi 162 cm, lulusan sarjana, saat ini bekerja sebagai project director di perusahaan asing. Gaji perbulan di atas RMB 10.000. Mencari seseorang yang lahir di antara tahun 1974 dan 1982, lulusan sarjana atau di atasnya dan memiliki tanggung jawab tinggi kepada keluarga."
Namun sayangnya, lambat laun tradisi unik ini mulai hilang karena modernisasi di Shanghai. Kebanyakan remaja di Shanghai juga sudah mulai gerah dengan orang tua mereka yang seakan ikut campur dalam urusan percintaan.
Alhasil, nama-nama yang diiklankan di pasar ini sudah tak seramai dulu. Meski begitu, tetap saja banyak yang datang ke pasar ini untuk mencari jodoh.
Tidak cuma warga negara China saja, wisatawan mancanegara juga banyak yang datang. Para turis ini mungkin memang tak mencari jodoh, tapi mereka tertarik melihat keberadaan pasar unik ini.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum