Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (28/10/2014) kuburan di Filipina tersebut dikenal dengan nama hanging coffins alias kuburan gantung. Lokasinya ada di Lembah Echo, wilayah Sagada di Pulau Luzon yang merupakan pulau utama di Filipina.
Kuburan gantung di sana merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya. Usut punya usut, tradisi itu diyakini berasal dari kawasan Tiongkok bagian selatan seperti Yunnan, Fujian, Hubei dan Jiangxi. Sebab, kuburan gantung seperti itu juga ditemukan di tempat-tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ribuan tahun lalu, peti matinya menggunakan batang pohon khusus yang dibuat rongga untuk menyimpan jenazah dan kayunya tidak cepat lapuk atau rusak. Tradisinya ini pun masih berlangsung hingga sekarang.
Suku Igorot percaya, roh dari orang-orang yang telah meninggal bakal lebih cepat menuju surga dengan dimasukan ke dalam kuburan gantung. Para peneliti menilai, cara menggantungkan kuburan membuat jenazah tidak rusak saat banjir atau dari serangan hewan buas.
Ada yang bikin merinding saat proses penguburannya. Jadi, orang yang akan meninggal bakal membuat peti mati sendiri sebagai tempat terakhirnya. Setelah meninggal, barulah jenazahnya dimasukan ke dalam peti mati tersebut oleh anggota keluarganya.
Percaya atau tidak, banyak ukuran peti mati yang tidak sama dengan ukuran tubuh jenzah. Sehingga membuat, jenazah harus dimasukan ke dalamnya secara paksa sampai-sampai tulangnya patah. Hiii...
Kuburan gantung menjadi salah satu destinasi menarik di Filipina. Bagaikan Toraja di Indonesia, ada banyak operator tur di Manila yang menawarkan paket ke Sagada dan melihat kuburan gantung dari dekat. Namun karena berada di bagian utara Filipina, jarak ke Sagada jika ditempuh dari Manila memakan waktu 10-12 jam lamanya.
Ada banyak kuburan gantung di Sagada yang tak sedikit lokasinya sulit diakses. Tertarik melihat kuburan gantung ini?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!