Idealnya, telur yang dikonsumsi adalah yang sudah diambil dari induk semenjak baru dikeluarkan. Namun yang satu ini agak berbeda. Karena balut adalah telur bebek yang embrionya sudah berumur 16-21 hari.
Namun kebanyakan embrio yang dikonsumsi adalah yang berumur 17 hari. Semakin lama umur embrio, semakin jelas bentuk tubuh bebek. Sehingga teksturnya akan lebih kasar dan garing, seperti memakan tulang muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan turis akan menyerah saat melihat bayi bebek yang hampir sempurna itu. Namun ada juga yang berani dan tertantang untuk mencobanya.
Tak langsung dimakan, balut biasanya ditambahkan garam, bubuk cabai, bawang putih sampai cuka. Hal pertama yang dilakukan saat mengkonsumsi balut adalah menyeruput sisa cairan yang ada di dalam telur.
Selanjutnya barulah bisa mengunyah badan bebek yang terasa garing dengan beberapa bagian lembek tersebut. Sensasinya begitu beda namun para warga setempat biasa memakan balut dengan pendamping bir.
Dipercaya balut ini mengandung protein yang lebih tinggi dibanding telur ayam biasa. Cukup mudah mencari balut di Filipina karena biasanya ada di warung makan tradisional. Harganya sekitar Rp 10 ribu per butir. Berani coba?
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun