Ginseng yang berkhasiat untuk kesehatan sudah sangat identik dengan Korea Selatan. Tidak aneh bila banyak traveler menjadikan ginseng sebagai buah tangan ketika liburan ke Korea Selatan. Tapi, perhatikan dulu tips ini!
Tidak semua produk ginseng yang di Korsel punya kualitas baik. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada yang palsu, entah bahan ginseng apa yang para penipu itu gunakan.
Jika Anda ingin membeli ginseng dengan tenang datang saja ke pusat ginseng Korsel. Salah satunya terletak di Chungha Building, Jahamun-ro, Jongro-gu, yang masih terletak di pusat Kota Seoul. Semua produknya sudah bergaransi asli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Perhatikan kode tahun panen
"Ada tulisan angka 6 di kemasannya. Itu menandakan ginseng itu dipanen di tahun ke-6," ujar Lina, pegawai di pusat penjualan ginseng kepada detikTravel, kala berkunjung ke sana.
Jika ginseng dipanen sebelum waktunya maka khasiatnya akan berkurang. Usai dipanen di tahun keenam, ginseng tidak boleh ditanam kembali di tempat yang sama karena kandungan nutrisi tanahnya sudah habis. Tunggu sampai 15-16 tahun lagi.
2. Perhatikan garansi produk
"Kemudian ada garansi juga. Semacam garansi keasliannya," lanjut Lina.
Anda bisa bertanya kepada penjual mengenai garansi keaslian ginseng yang akan dibeli. Jika toko yang Anda datangi bergaransi asli, mereka pasti tidak ragu untuk menjelaskan kepada Anda.
3. Perhatikan kode seri barcode
Lina menunjuk ke kode seri barcode yang ada di kemasan produk ginseng. Menurutnya, produk ginseng Korea haruslah dimulai dengan angka tertentu.
"Angka di barcode-nya dimulai dengan 880," katanya.
4. Perhatikan aturan pembelian untuk wisman
Panen ginseng Korea Selatan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, ekspor ginseng ke luar Korsel sangat dibatasi, begitu juga pembeliannya di pusat ginseng Korea.
"1 Paspor hanya boleh beli maksimal 7 produk per tahun," tutur Lina.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar