Liburan ke Brisbane, Australia, ada sebuah destinasi tersembunyi. Di Paddington, warga kota hidup menjalani kesehariannya, jauh dari hiruk pikuk wisatawan.
Kalau liburan ke Brisbane, wisatawan pasti menyemut di Queen Street Mall atau di South Bank. Tapi penasaran tidak sih, bagaimana hidup keseharian warga Kota Brisbane?
detikTravel pun diajak Tourism Queensland ke daerah Paddington, Desember lalu. Hanya 2 km dari pusat Kota Brisbane ke arah barat, tapi kawasan ini sunyi senyap dari hiruk pikuk wisatawan. Wow!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana tenang di Paddington (Fitraya/detikTravel)
Kami memulai pagi di Paddington layaknya warga Brisbane, menyeruput kopi di Java Lounge Cafe di Jalan Latrobe Terrace. Di sini kami bertemu dengan Sue Norman dari Brisbane Greeter. Brisbane Greeter adalah relawan pemandu wisata yang siap mengajak wisatawan menjelajah Brisbane dengan gratis.
Pertama, Sue mengajak kami ke taman kecil yang dulunya adalah depo tram. Kemudian kami diajak melihat beberapa rumah khas Queensland berupa bangunan rumah panggung dari kayu dan gereja Latrobe Chapel yang mungil.
"Jadi di Queensland, rumah asli kami seperti ini. Rumah panggung dari kayu. Sengaja dibuat seperti ini agar rumah ini sejuk," kata Sue.
Rumah panggung khas Queensland (Fitraya/detikTravel)
Kami lantas kembali ke arah cafe dan masuk ke Paddington Antique Centre. Ini adalah toko barang antik yang cukup besar. Ada banyak pernak-pernik yang sangat menarik dijual di sana.
"Ini dulunya bioskop bernama Plaza Theatre yang dibangun tahun 1929, tapi sudah berubah menjadi toko-toko sejak 1985. Jadi termasuk Java Lounge Cafe tadi, masih termasuk bagian dari bioskop ini," jelasnya.
Paddington adalah kawasan perbukitan yang turun ke arah pusat kota. Sepanjang jalan, senang rasanya melihat aktivitas keseharian warga Brisbane. Ada yang mengajak anjing jalan-jalan, duduk santai di cafe, ibu-ibu muda mendorong kereta bayinya, orang pergi ke salon dan lain-lain.
Toko barang antik di Paddington (Fitraya/detikTravel)
Banyak hal yang menarik ditemukan sepanjang jalan. Vespa tua, mobil antik, toko-toko dengan etalase yang menarik perhatian atau dekorasi seni di beberapa sudut jalan.
Ada banyak resto dan cafe dengan aneka jenis makanan. Kalau perut lapar saat jalan-jalan di Paddington, mampir saja di salah satunya.
Kami menyusuri jalan terus sampai ke Jalan Given Terrace. Kami menjumpai Paddington Market yang berdiri sejak 1983. Menurut Sue, beginilah kehidupan di sini, tidak ada mall atau supermarket besar.
Paddington Market (Fitraya/detikTravel)
Paddington bagaikan sebuah kota kecil yang hidup sendiri dan sepi sunyi. Padahal ini masih bagian dari Kota Brisbane yang ramai. Tak salah jika ini disebut hidden gem destination, karena di sini sebenarnya kita bisa walking tour, wisata kuliner dan wisata belanja dengan suasana asli Brisbane.
Di kaki bukit, sampailah kami di Suncorp Stadium. Ini adalah stadion rugby dan kandang bagi Brisbane Broncos, tim rugby kesayangan warga Brisbane dan Queensland. Tak terasa sudah 2 km kami berjalan, satu blok dari stadion ini, kita kembali masuk ke area keramaian Brisbane yang artinya lebih banyak wisatawan di sana.
Nah, bagaimana caranya supaya kita dibantu Brisbane Greeter ketika liburan ke Brisbane? Kata Sue, mereka bisa dihubungi dari brisbanegreeters.com.au atau twitter @BrisbaneGreeters.
"Nggak usah bayar karena kami volunteer. Tapi kalau ada wisatawan mentraktir makan siang usai jalan-jalan, kami tidak menolak hahaha," tutup Sue sambil tergelak.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Perang Dagang Jilid Dua: AS Larang Maskapai China Lewat Langit Rusia!