Siapapun pasti akan sependapat, beribadah di Masjidil Haram adalah momen yang luar biasa untuk dijelaskan dengan kata-kata. Seperti itu juga yang dirasakan detikTravel ketika berkesempatan berkunjung ke Masjidil Haram beberapa waktu silam.
Berkumpul dan beribadah dengan ribuan umat muslim dari berbagai belahan dunia membawa perasaan yang luar biasa. Serasa bersatu dengan saudara-saudara seiman lainnya, bergerak seirama, bersujud tunduk di hadapan Allah yang Maha Kuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski harus sedikit berdesak-desakan dengan jamaah lainnya, namun itu sama sekali tidak mengurangi rasa khusyuk dan khidmat saat beribadah di tempat paling suci di muka bumi bagi pemeluk agama Islam ini.
Masjidil Haram memang dikenal sebagai masjid terpadat di dunia. Buka selama 24 jam non stop, ribuan orang, apalagi di musim haji yang bisa mencapai 2-3 juta jamaah, menyemut di Masjidil Haram setiap harinya. Proses perluasan terus berlangsung sampai sekarang, agar lebih banyak lagi orang yang bisa datang ke Masjidil Haram.
Traveler juga bisa tawaf keliling Kabah sambil bertakbir, mengesakan dan mengagungkan nama Allah SWT. Sambil memanjatkan doa untuk orang-orang terkasih baik yang masih hidup di dunia, ataupun yang sudah mendahului kita.
Setelah berkeliling Kabah, bisa juga melanjutkan salat dan berdoa di Hijir Ismail, di depan pintu Kabah, Multazam dan aneka tempat istimewa lain di sekitar Kabah. Jangan lupa juga untuk meminum seteguk air suci dari sumur Zamzam.
Satu hal juga yang sering diidam-idamkan oleh traveler yaitu mendapat kesempatan untuk memegang dan mencium Hajar Aswad. Diperlukan usaha ekstra untuk yang satu ini, tetapi yakin saja jika sudah rezekinya, maka Allah SWT akan menunjukkan jalan. Yang terpenting adalah ikhlas dan berserah diri kepada-Nya, niscaya semua yang kita inginkan akan terkabul.
Beribadah di Masjidil Haram sungguh membuat kita sebagai manusia rasanya kecil sekali bila dihadapkan dengan kuasa Allah SWT. Sungguh kita sangat tidak layak untuk menyombongkan diri atas apa yang kita punya, karena masih ada yang lebih berkuasa atas segala-galanya, yaitu Allah yang Maha Esa.
Runtuhlah segala kesombongan kita ketika berada di Masjidil Haram. Rasanya kita ingin berlama-lama berada di sana, sepulangnya dari sana pun doa kita akan tetap sama, semoga diberikan kesempatan kembali ke Masjidil Haram, Rumah Allah paling suci di muka bumi.
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol