Mumi & 4 Hal Unik di Filipina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mumi & 4 Hal Unik di Filipina

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 14 Feb 2017 07:55 WIB
Mumi & 4 Hal Unik di Filipina
Foto: (Thinkstock)
Manila - Sudah tahu kalau Filipina memiliki restoran di bawah air terjun, kuburan gantung atau mumi? Inilah aneka destinasi unik di Filipina yang wisatawan perlu tahu.

Filipina diberkahi bentangan alam eksotis dari pantai hingga perbukitan. Satu lagi, pulau-pulau kecil eksotis khas negara tropis membentang di perairannya. Wisata Filipina tak bisa dianggap sebelah mata.

Selain itu, ternyata Filipina memiliki destinasi-destinasi yang unik. Disusun detikTravel, Selasa (14/2/2017) berikut destinasi-destinasinya:

1. Kuburan gantung

Foto: (Thinkstock)
Jika Indonesia punya kuburan di dalam tebing di Toraja, maka Filipina juga punya hal yang sama. Bedanya, kuburan di sana justru digantung di pinggir tebing yang berisikan jenazah!

Lokasinya ada di Lembah Echo, wilayah Sagada di Pulau Luzon yang merupakan pulau utama di Filipina. Kuburan gantung di sana merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya. Usut punya usut, tradisi itu diyakini berasal dari kawasan Tiongkok bagian selatan seperti Yunnan, Fujian, Hubei dan Jiangxi.

Kuburan gantung di Sagada, menggantung di pinggiran tebing pada ketinggian puluhan meter. Jadi, jenazah yang meninggal dimasukan ke dalam peti mati dari kayu lalu dia angkat dan digantung dengan tali. Lalu, ada besi dan juga kayu sebagai penyangga peti matinya yang berada di dinding tebing.

Suku Igorot percaya, roh dari orang-orang yang telah meninggal bakal lebih cepat menuju surga dengan dimasukan ke dalam kuburan gantung. Para peneliti menilai, cara menggantungkan kuburan membuat jenazah tidak rusak saat banjir atau dari serangan hewan buas.

2. Restoran di bawah air terjun

(Margit Tauzerne Tanyi/Facebook)
Restoran di dalam gedung bertingkat atau dengan latar pantai pasir putih, itu sudah biasa. Di Filipina berbeda, inilah restoran di Villa Escurado yang berada di Kota San Pablo, yang berada tepat di bawah air terjun.

Restoran Air Terjun begitulah namanya. Air Terjun Labasin yang deras dan terus mengalir menjadi latar restoran ini. Suara gemericik air pun menjadi suara latar sempurna yang setia mengiringi para pengunjung.

Di atas meja dan kursinya yang terbuat dari bambu, aneka hidangan lezat seperti seafood tersaji dengan apik. Tak perlu takut basah terkena cipratan air terjun. Meskipun berada tepat di depan air tejun, kita dan makanan dijamin kering.

Air Terjun Labasin sebenarnya merupakan air terjun buatan yang berasal dari Bendungan Labasin. Hasil dari aliran air ini membentuk danau besar yang menjadi objek wisata di Villa Escurado. Mau basah-basahan setelah atau sebelum makan, juga boleh!

3. Perbukitan berwarna cokelat

Foto: (Thinkstock)
Chocolate Hills merupakan kawasan wisata di Bohol, Filipina yang juga jadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Kawasan wisata ini mempunyai ribuan bukit cokelat yang mampu menarik wisatawan. Eits, jangan dulu bayangkan ada tumpukkan cokelat lezat di sini, karena ini adalah hanya perbukitan cantik yang berwarna cokelat pada musim-musim tertentu.

Perbukitan ini punya pemandangan yang berbeda di tiap musimnya. Pada musim hujan misalnya, bukit yang memiliki nama asli Chocolate Hills ini akan berwarna hijau cerah dan cantik. Terlihat berbanding terbalik saat musim kemarau tiba, bukit berubah menjadi warna cokelat dan tampak seperti bulatan-bulatan kue atau permen cokelat berukuran raksasa.

Perbukitan tersebut sebenarnya adalah perbukitan kapur yang diselimuti rerumputan. Ribuan bukit berjejer sembarangan di sini. Ukurannya juga berbeda-beda, ada yang kecil dengan diameter 30 meter dan ada juga yang besar dengan diameter 50 meter. Tinggi bukit-bukit tersebut rata-rata mencapai 120 meter.

Bukit Cokelat di Bohol dianggap sebagai salah satu keajaiban alam. Ada 1.268 bukit berbentuk kubah atau kerucut di sini. Foto-foto di sini pasti keren!

4. Kuburan di bawah laut

Foto: (Thinkstock)
Kalau sebelumnya ada kuburan gantung, Filipina ternyata juga punya kuburan di bawah laut. Kamu bisa melihatnya saat mendatangi Pulau Camiguin. Camiguin adalah sebuah provinsi pulau di Filipina yang berlokasi di Laut Bohol. Kira-kira letaknya sekitar 10 km dari lepas pantai utara Mindanao.

Di lepas pantainya, terlihat monumen salib raksasa itulah kuburan tenggelam. Oleh pihak lokal, kuburan ini diberi nama 'The Sunken Cemetery'. Usut boleh usut, ternyata pemakaman tenggelam ini sengaja dibuat oleh pemerintah provinsi. Tujuannya untuk menghormati para korban letusan gunung vulkanik pada tahun 1871.

Tak sekadar menjadi pemakaman, kini The Sunken Cemetery juga dijadikan lokasi wisata. Banyak turis yang datang dan menyelam karena penasaran, seperti apa rupa pemakaman tenggelam. Jika datang ketika air surut, kamu tak perlu basah-basahan untuk bisa melihat batu-batu nisan di sekitar salib. Itulah pemakamannya.

5. Mumi

(Dxbtattoo Jaycee/Facebook)
Terletak di sebelah utara Kota Manila, ada wilayah Kabayan yang menyimpang banyak mumi di dalam gua. Inilah mumi-mumi ala Filipina!

Mumi di Filipina ini diyakini adalah peninggalan dari Suku Ibaloi atau yang dikenal Suku Kabayan. Para ilmuwan beranggapan, mereka membuat mumi ini pada tahun 1200-1500 tahun sebelum Masehi. Mumi-mumi di sana jumlahnya tidak sedikit, mereka ditemukan di dalam Gua Timbak yang ada di atas gunung dengan perjalanan 5 jam mendaki.

Suku Ibaloi mencuci dan menaruh jasad seseorang yang meninggal di atas api untuk dijadikan mumi. Proses tersebut cukup cepat, karena dilakukan ketika sang jenazah baru saja meninggal. Hal itulah yang membuat cairan tubuhnya keluar dengan cepat pula. Setelah itu, asap tembakau ditiupkan ke dalam mulut untuk mengeringkan organ-organ tubuh.

Pembuatan mumi oleh suku Ibaloi memakan waktu hingga berbulan-bulan. Setelah menjadi mumi, lalu mereka menaruhnya di dalam gua. Praktik pembuatan mumi ini terhenti tahun 1500, kala Spanyol menjajah Filipina.

Mumi Kabayan kini dilindungi oleh pemerintah setempat. Traveler dilarang masuk ke dalam gua untuk melihat mumi-mumi yang banyak jumlahnya. Tapi tak usah kuatir, sebuah museum kecil di kabayan menampilkan sosok mumi tersebut.
Halaman 2 dari 6
Jika Indonesia punya kuburan di dalam tebing di Toraja, maka Filipina juga punya hal yang sama. Bedanya, kuburan di sana justru digantung di pinggir tebing yang berisikan jenazah!

Lokasinya ada di Lembah Echo, wilayah Sagada di Pulau Luzon yang merupakan pulau utama di Filipina. Kuburan gantung di sana merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya. Usut punya usut, tradisi itu diyakini berasal dari kawasan Tiongkok bagian selatan seperti Yunnan, Fujian, Hubei dan Jiangxi.

Kuburan gantung di Sagada, menggantung di pinggiran tebing pada ketinggian puluhan meter. Jadi, jenazah yang meninggal dimasukan ke dalam peti mati dari kayu lalu dia angkat dan digantung dengan tali. Lalu, ada besi dan juga kayu sebagai penyangga peti matinya yang berada di dinding tebing.

Suku Igorot percaya, roh dari orang-orang yang telah meninggal bakal lebih cepat menuju surga dengan dimasukan ke dalam kuburan gantung. Para peneliti menilai, cara menggantungkan kuburan membuat jenazah tidak rusak saat banjir atau dari serangan hewan buas.

Restoran di dalam gedung bertingkat atau dengan latar pantai pasir putih, itu sudah biasa. Di Filipina berbeda, inilah restoran di Villa Escurado yang berada di Kota San Pablo, yang berada tepat di bawah air terjun.

Restoran Air Terjun begitulah namanya. Air Terjun Labasin yang deras dan terus mengalir menjadi latar restoran ini. Suara gemericik air pun menjadi suara latar sempurna yang setia mengiringi para pengunjung.

Di atas meja dan kursinya yang terbuat dari bambu, aneka hidangan lezat seperti seafood tersaji dengan apik. Tak perlu takut basah terkena cipratan air terjun. Meskipun berada tepat di depan air tejun, kita dan makanan dijamin kering.

Air Terjun Labasin sebenarnya merupakan air terjun buatan yang berasal dari Bendungan Labasin. Hasil dari aliran air ini membentuk danau besar yang menjadi objek wisata di Villa Escurado. Mau basah-basahan setelah atau sebelum makan, juga boleh!

Chocolate Hills merupakan kawasan wisata di Bohol, Filipina yang juga jadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Kawasan wisata ini mempunyai ribuan bukit cokelat yang mampu menarik wisatawan. Eits, jangan dulu bayangkan ada tumpukkan cokelat lezat di sini, karena ini adalah hanya perbukitan cantik yang berwarna cokelat pada musim-musim tertentu.

Perbukitan ini punya pemandangan yang berbeda di tiap musimnya. Pada musim hujan misalnya, bukit yang memiliki nama asli Chocolate Hills ini akan berwarna hijau cerah dan cantik. Terlihat berbanding terbalik saat musim kemarau tiba, bukit berubah menjadi warna cokelat dan tampak seperti bulatan-bulatan kue atau permen cokelat berukuran raksasa.

Perbukitan tersebut sebenarnya adalah perbukitan kapur yang diselimuti rerumputan. Ribuan bukit berjejer sembarangan di sini. Ukurannya juga berbeda-beda, ada yang kecil dengan diameter 30 meter dan ada juga yang besar dengan diameter 50 meter. Tinggi bukit-bukit tersebut rata-rata mencapai 120 meter.

Bukit Cokelat di Bohol dianggap sebagai salah satu keajaiban alam. Ada 1.268 bukit berbentuk kubah atau kerucut di sini. Foto-foto di sini pasti keren!

Kalau sebelumnya ada kuburan gantung, Filipina ternyata juga punya kuburan di bawah laut. Kamu bisa melihatnya saat mendatangi Pulau Camiguin. Camiguin adalah sebuah provinsi pulau di Filipina yang berlokasi di Laut Bohol. Kira-kira letaknya sekitar 10 km dari lepas pantai utara Mindanao.

Di lepas pantainya, terlihat monumen salib raksasa itulah kuburan tenggelam. Oleh pihak lokal, kuburan ini diberi nama 'The Sunken Cemetery'. Usut boleh usut, ternyata pemakaman tenggelam ini sengaja dibuat oleh pemerintah provinsi. Tujuannya untuk menghormati para korban letusan gunung vulkanik pada tahun 1871.

Tak sekadar menjadi pemakaman, kini The Sunken Cemetery juga dijadikan lokasi wisata. Banyak turis yang datang dan menyelam karena penasaran, seperti apa rupa pemakaman tenggelam. Jika datang ketika air surut, kamu tak perlu basah-basahan untuk bisa melihat batu-batu nisan di sekitar salib. Itulah pemakamannya.

Terletak di sebelah utara Kota Manila, ada wilayah Kabayan yang menyimpang banyak mumi di dalam gua. Inilah mumi-mumi ala Filipina!

Mumi di Filipina ini diyakini adalah peninggalan dari Suku Ibaloi atau yang dikenal Suku Kabayan. Para ilmuwan beranggapan, mereka membuat mumi ini pada tahun 1200-1500 tahun sebelum Masehi. Mumi-mumi di sana jumlahnya tidak sedikit, mereka ditemukan di dalam Gua Timbak yang ada di atas gunung dengan perjalanan 5 jam mendaki.

Suku Ibaloi mencuci dan menaruh jasad seseorang yang meninggal di atas api untuk dijadikan mumi. Proses tersebut cukup cepat, karena dilakukan ketika sang jenazah baru saja meninggal. Hal itulah yang membuat cairan tubuhnya keluar dengan cepat pula. Setelah itu, asap tembakau ditiupkan ke dalam mulut untuk mengeringkan organ-organ tubuh.

Pembuatan mumi oleh suku Ibaloi memakan waktu hingga berbulan-bulan. Setelah menjadi mumi, lalu mereka menaruhnya di dalam gua. Praktik pembuatan mumi ini terhenti tahun 1500, kala Spanyol menjajah Filipina.

Mumi Kabayan kini dilindungi oleh pemerintah setempat. Traveler dilarang masuk ke dalam gua untuk melihat mumi-mumi yang banyak jumlahnya. Tapi tak usah kuatir, sebuah museum kecil di kabayan menampilkan sosok mumi tersebut.

(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads