Beda daerah, beda suku, beda pula cara mereka mengakui dan mendidik anak menjadi dewasa. Tidak sekedar perubahan fisik, yang dikenal dalam ilmu biologi masa pubertas. Tetapi di seberang sana terdapat ritual untuk mendapat pengakuan laki-laki sejati atau dewasa.
Dilansir detikTravel dari situs Reuters, Selasa (1/8/2017) Suku Bukusu, yang berada di Kenya bagian barat mempunyai ritual sunat untuk anak laki-laki. Sunat ini sebagai pertanda bahwa sang anak siap memasuki fase dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Paginya sebelum memasuki ritual, para anak yang akan disunat di arak beramai-ramai menuju sungai diiringi musik tradisional. Para anak laki-laki yang akan disunat pun menggunakan pakaian dari kulit hewan dan mereka memakai kalung.
Tujuan ke sungai adalah untuk berendam di air dingin, untuk mematikan rasa pada tubuh. Selanjutnya mereka akan dilumuri lumpur sebelum berhadapan dengan penyunat dan memulai prosesi sunat.
Ritual ini dilakukan tanpa obat bius lho traveler. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa si anak mampu menahan rasa sakit dan siap menuju laki-laki sejati. Nantinya mereka akan disunat di hadapan ayahnya.
Setelah pendarahan berhenti, kemudian si anak akan dibawa ke rumah ayahnya masing-masing. Uniknya lagi, mereka harus memasuki rumah dengan berjalan mundur.
Di ritual terdapat masa pengasingan, dimana si anak belum boleh berinteraksi dan harus berdiam di rumah beristirahat dan pemulihan. Mereka boleh berinteraksi dengan orang lain jika ada anak-anak lain yang berinisiatif ingin disunat.
Ritual ini menarik perhatian badan kesehatan dunia (WHO) untuk mengadakan sunat secara medis dan pelatihan sunat. WHO juga membuktikan bahwa laki-laki yang disunat, tidak gampang resiko terinfeksi HIV dan Aids. (sym/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang