Begitu mendengar festival kematian, yang terlintas pastilah hal-hal seram. Tapi rasanya, kamu mesti lihat festival kematian di Madagaskar. Festival ini begitu unik, namanya Famadihana.
Famadihana adalah cara orang Madagaskar untuk merayakan kematian atau biasa kita sebut festival kematian atau halloween. Di festival kematian ini, orang Madagaskar akan menari bersama orang mati. Iya, menari bersama jenazah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebutan lain dari tradisi ini adalah 'Memutar Tulang'. Disebut demikian karena kuburan kerabat akan digali dan diambil jasadnya. Setelah diangkat, pembungkus jasad akan dibuka dan diganti dengan kain kafan yang baru. Kemudian diikat dengan tali.
Saat pergantian jasad, keluarga di rumah bersiap-siap untuk menyambut jasad-jasad tersebut. Jasad yang sudah dibungkus kafan baru akan diiring menuju ke rumah kerabat. Keluraga yang akan menerima jasad leluhur tersebut akan melakukan pesta.
Pestanya pun terbilang meriah. Keluarga akan menari diiringi musik. Tawa dan canda terlihat jelas saat jasad leluhur sampai di rumah kerabat. Sesekali, keluarga akan menari sambil mengangkat jasad leluhur mereka.
Siapa pun boleh hadir. Mereka akan menerima penduduk dari kota lain atau para turis yang penasaran dengan ritual ini. Tapi untuk keluarga, biasanya akan menari dan tertawa di dekat jasad. Karena pesta ini tak hanya sekedar menari dan tertawa.
Di tengah pesta, keluarga akan mendekat ke jasad leluhur. Masih dengan tarian dan tawa, para keluarga kemudian membuka kain kafan dari jasad leluhur. Perlahan, tulang belulang dari jasad akan disirami dengan anggur.
Setelah disirami anggur, jasad akan dibungkus kembali. Kemudian diarak dengan tarian menuju lubang makamnya.
Tujuan dari tradisi ini adalah mengungkapkan rasa cinta terhadap keluarga yang telah tiada. Karena Suku Malagasi percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal tak sepenuhnya meninggalkan keluarga yang masih ada di dunia ini. Roh-roh leluhur dipercaya masih terus berkomunikasi dengan keluarga yang ditinggalkan.
![]() |
Oleh sebab itu, tradisi ini akan dihadiri oleh semua sanak saudara. Meskipun berada di tempat yang jauh, para keluarga pasti datang ke ritual ini. Mereka akan membawa banyak bawaaan, seperti daging, sup, permen, minuman dan banyak lagi.
Mereka juga percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal akhirnya akan erganbung bersama para leluhur setelah jasadnya terurai, disertai seremonial yang tepat dan waktu yang lama.
Ritual ini biasanya dilakukan pada bulan Juli dan September. Kamu yang mau tahu rasanya menari bersama jasad, bisa coba ikut Famadihana. Tapi kamu harus siap-siap untuk ikut menari bersama mereka ya! (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan