Pernahkah traveler terbesit tentang asal usul negara Rusia? Negara yang dulunya bernama Uni Soviet ini punya sejarah yang menarik.
Melansir BBC Travel, Kamis (23/11/2017), dari kota Novgorod inilah asal muasal nama Rusia. Sebelumnya kita dibawa ke masa lalu, saat penduduk Moskow dan St Petersburg masih berpendapat apakah Soviet yang komunis atau Tsar (sang maharaja) yang menjadi akar budaya Rusia. Namun, orang-orang Novgorod bersikeras bahwa hal itu adalah Viking yang menanamkan rasa nasionalisme.
Ratusan tahun lalu, revolusi membuat Rusia berubah dari era imperialis ke era komunis, berabad-abad di bawah kekuasaan Tsar hingga berlambang bintang merah atau Soviet. Di St Petersburg ada istana mewah yang mengingatkan gaya hidup mewah kaisar Rusia. Sementara di Moskow ada gedung pencakar langit yang menjadi pengingat akan keberadaan peraturan di bawah diktator.
Sekilas tentang Novgorod, adalah kawasan yang terletak kira-kira 200 kilometer selatan St Petersburg di sepanjang Sungai Volkhov. Daerah yang beku di zaman Soviet dan tidak ada tempat yang istimewa di sana. Ada pun bangunan ikonik di sana adalah stasiun kereta api dan jalanan beton. Ada satu lagi yakni Kremlin Novgorod, salah satu benteng benteng tertua di Rusia yang kental akan sisi historis. Kata orang-orang Novgorod, inilah tempat kelahiran Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tempat ini tanpa hukum dan sering terjadi perang yang merupakan hal biasa terjadi antara orang-orang Novgorodian dan komunitas terdekat lainnya. Agar tercipta ketertiban, Novgorodians mengundang kepala Varangian yang kuat serta Pangeran Rurik untuk membentuk pemerintahan yang adil.
Rurik yang berasal dari Skandinavia lalu menguasai kota ini pada tahun 862. Saat kematian Rurik di tahun 879, saudaranya bernama Oleg mengambil alih kekuasaan dan memperluas kekaisaran hingga ke utara dan kemudian bernama St Petersburg. Kekuasannya meluas hingga selatan Kiev atau lebih dari 1.000 kilometer dari Novgorod yang menyatukan bangsa Slavia dan Finlandia untuk membentuk negara Rus Kievan.
Novgorod yang makmur berkat tingkat otonomi yang luas yang diberikan oleh para pemimpin Rus Kieven. Daerahnya bebas mengembangkan sistem legislatifnya sendiri dan para pemimpinnya dipilih untuk berkuasa dalam waktu tertentu. Inilah sistem pemerintahan demokratis pertama di wilayah yang sekarang kita sebut Rusia.
Kini, Benteng Novgorod Kremlin telah menjadi situs warisan dunia UNESCO. Di dalamnya dijadikan Museum Novgorod State United yang menampilkan pameran dan artefak yang merinci sejarah kota termasuk pelataran Yaroslav yang merupakan bekas pasar abad ke-16.
![]() |
Di tengah-tengah Kremlin terdapat monumen yang dipersembahkan bagi Millenium of Russian Statehood, di mana ada patung Pangeran Rurik berdiri di depan sebagai pemimpinnya. Ada patung-patung tokoh terkemuka, seperti Mikhail Romanov dan Catherine the Great, namun sosok utama yang ditonjolkan adalah Rurik.
"Rurik dalam Rusia kontemporer adalah sosok simbolis yang selalu dilingkupi mitos di sekitarnya," kata Adrian Selin, profesor dan peneliti senior di Departemen Sejarah di Sekolah Tinggi Ekonomi St Petersburg.
Seiring berjalannya waktu, Rurik telah menjadi legenda yang amat berpengaruh sehingga Uni Soviet menentang menjadikannya sebagai pendiri Rusia. Bahkan ada gagasan bahwa Rurik hanya sekadar cerita dongeng.
"Pihak Soviet menolak Rurik untuk menjadi orang yang nyata karena pengucapan namanya lebih terdengar seperti bangsa Jerman atau Skandinavia, bukan Slavia seperti yang ditunjukkan oleh orang Rusia modern," Selin menjelaskan.
Tapi orang-orang Novgorod bersikeras bahwa Pangeran Rurik benar-benar nyata dan bahwa dia juga sanak saudaranya membantu membangun beberapa budaya penting di Rusia. Pada saat yang sama orang-orang Novgorod mengklaim daerahnya sebagai tempat kelahiran Rusia.
Novgorod merupakan pusat penyebaran agama Ortodoks Rusia. Vladimir Agung, penguasa Rus Kievan saat itu, antara tahun 980-1015, membuat keputusan bahwa dia akan mempersatukan umatnya di bawah satu agama setelah serangkaian konflik antara pengikut Kristen dan pagan.
Setelah mengirim para ilmuwan untuk belajar agama di seluruh dunia, Vladimir memilih agama Kristen Ortodoks. Kini, gereja Orthodok Rusialah yang memainkan peran penting dalam budaya juga politik Rusia bersama pastor Ortodoks bahkan memberkati senjata Rusia.
Tidak lama setelah Vladimir Agung memperkenalkan Kekristenan Ortodoks di Rus Kievan, dimulailah pembangunan Katedral St Sophia Yang Bijaksana. Sekarang, gereja itu menjadi yang tertua di negara ini.
![]() |
Konstruksinya berupa batuan kokoh yang mencerminkan kesopanan orang-orang Novgorod. Katedral tersebut adalah salah satu katedral yang pertama yang mempunyai kubah menyerupai bawang bulat yang biasa terlihat di beberapa struktur paling terkenal di Rusia. Ada pula yang serupa, seperti Katedral St Basil yang terkenal di Moskow, pembangunannya 500 tahun setelah Katedral St Sophia.
Jika daerah itu memberi kontribusi signifikan pada budaya bangsa Rusia, mengapa Novgorod tak begitu dikenal seperti Moskow dan St Petersburg dalam narasi sejarah Rusia?
"Novgorod tidak menjadi bagian dari Rusia sampai Moskow menaklukkannya pada tahun 1478," jelas Nancy Kollmann, profesor sejarah di Stanford University dan penulis The Russian Empire 1450-1801.
Pada pertengahan abad ke-13, pasukan Mongol yang dikenal sebagai bangsa Tatar menginvasi Rus Kievan. Kaum Tatar mendirikan pemerintahan di atas tanah Rus dan menggantikan masyarakat demokratisnya dengan negara feodal. Hal ini menyebabkan disintegrasi negara dan bangkitnya kekuasaan Agung Moskow.
Novgorod yang menjadi negara sendiri setelah berpisah dari Rus Kievan merasa terancam oleh kekuatan Moskow yang semakin kuat. Konflik antara dua negara pecah pada abad pertengahan atau sekitar 1471 ketika tentara Novgorod yang tidak terorganisir dengan baik secara tidak sengaja bentrok dengan pasukan Moskow dalam Pertempuran Shelon.
Novgorod menderita kekalahan yang parah hingga menyerah kepada kekuasaan Moskow. Dan begitulah kemerdekaan Novgorod hilang. Para pemimpin terpilihnya diganti oleh bangsawan Moskow. Ilmuwan abad-19 Rusia, Alexander Herzen, berpendapat bahwa jika saat itu Novgorod berhasil menaklukkan Moskow, maka Kekaisaran Rusia tidak akan pernah ada.
Namun begitu, setelah kejatuhan Novgorod pengaruh Rus Kievan tetap bertahan. Grand Duchy of Moscow lalu menyebutnya dengan nama tanahnya Rus, yang kemudian berkembang menjadi 'Rusia' antara abad ke-14 dan ke-16.
Nama itu tetap berpengaruh saat Peter I mendirikan Kekaisaran Rusia dan memindahkan kursi kekuasaannya dari Moskow ke St Petersburg yang baru didirikan pada awal 1700-an. Meskipun Soviet mengabaikan nama Rusia dan tetap memilih nama Republik Sosialis Uni Soviet (Uni Soviet) pada tahun 1917, nama Rusia dipakai lagi setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Warga Novgorod belum melupakan sejarah nenek moyangnya. Jauh dari tembok Kremlin, potongan-potongan kecil kebanggaan budaya mereka di masa lampau masih merembes ke dalam kehidupan modern. Dalam pertunjukan Folklore Theater Kudesy di kota tersebut menampilkan tarian dan musik tradisional Novgorod yang berakar pada budaya Varangian. Klub musikal dan etnografi Novgorod Rhat juga mengajarkan keterampilan membuat senjata dan baju zirah dari era Pangeran Rurik.
Tidak diragukan lagi bahwa negara dengan daerah geografis yang begitu luas ini asal usul budaya Rusia akan terus diperdebatkan. Setidaknya, warga Novgorod sudah tahu dan mengenal akan sejarah dan identitasnya yang menjadi legenda.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum